Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kiper Barcelona, Marc-Andre Ter Stegen, ungkap masa-masa sulitnya bergabung bersama skuat Blaugrana.
Marc-Andre Ter Stegen tengah mengalami kemajuan pesat mengawal gawang Blaugrana tiga musim terakhir.
Musim ini, kiper 26 tahun tersebut menjadi pesaing utama kiper Atletico Madrid, Jan Oblak, dalam memperebutkan Trofi Zamora, setelah mengukir 18 cleansheet di Liga Spanyol. Ia hanya tertinggal tiga cleansheet dari Oblak.
Meskipun demikian, sejak direkrut dari Borussia Moenchengladbach pada 2014 lalu, kariernya tak luput dari masa-masa sulit di awal kedatangannya.
Ia pun mengungkapkan hal tersebut setelah hanya menjadi kiper kedua lantaran, Barca masih memiliki Claudio Bravo.
(Baca Juga: Bikin Pemain Ini Pergi dari Manchester City, Pep Guardiola Tetap Beri Nasihat)
"Sejujurnya saya menginginkan menjadi nomor satu di sini, namun saya sadari lagi hal itu akan sangat sulit untuk menggeser Bravo," ucap Ter Stegen dikutip BolaSport.com dari laman Marca.
"Sebab Bravo adalah pemain tim nasional Cile, ia juga telah memenangi banyak gelar. Ia lebih berpengalaman," ucap Ter Stegen menambahkan.
Kiper berkebangsaan Jerman menyebut kesempatan bermain yang kurang pada beberapa musim sangat sulit untuk ia terima. Mengingat saat itu, Ter Stegen hanya diberi jatah bermain di Copa del Rey dan Liga Champions saja.
Tetapi ia sadar, karena Bravo telah memenangkan Liga Spanyol.
Namun, ia mengaku tak senang dengan hal itu saat memasuki musim kedua bersama Blaugrana.
Rafinha Isyaratkan Enggan Pulang ke Barcelona https://t.co/lHfQ8DTUPq
— BolaSport.com (@BolaSportcom) May 8, 2018
Kini, ia telah menjadi kiper utama tim pasca-kepergian Bravo sejak 2016 ke Manchester City.
Jelang tiga laga tersisa, Ter Stegen pun diyakini akan membantu timnya meraih kemenangan demi menyabet predikat tak terkalahkan sepanjang musim, untuk kali pertama bagi tim Catalan di ajang Liga Spanyol.
"Kami akan bekerja keras. Meski kami harus mempertahankan gelar yang sedikit, kami tahu apa yang harus kami lakukan," ucap Ter Stegen memungkasi pembicaraan.