Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pilih Mundur, Nasib Zinedine Zidane Lebih Baik dari 5 Mantan Pelatih Real Madrid

By Pradipta Indra Kumara - Kamis, 31 Mei 2018 | 18:55 WIB
Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, berpose dengan trofi Liga Champions seusai mengalahkan Juventus dalam partai final di The Principality Stadium, Cardiff, Wales, pada 3 Juni 2017. ( FILIPPO MONTEFORTE/AFP )

Zinedine Zidane secara mengejutkan menyatakan mundur dari kursi pelatih Real Madrid.

Pelatih asal Prancis tersebut mengumumkan keputusan tersebut di Santiago Bernabeu, Kamis (31/5/2018).

Kabar tersebut cukup mengejutkan lantaran Zidane baru saja mengantar Real Madrid memenangi Liga Champions ketiga secara beruntun.

Pada pertengahan musim 2017-2018, Zidane sempat santer akan dipecat.

Hal ini disebabkan penampilan Real Madrid kurang mengesankan di kompetisi lokal Spanyol.

Dengan keputusan mundur tersebut, nasib Zinedine Zidane lebih mujur dari beberapa pelatih sebelumnya.

(Baca Juga: 5 Pemain yang Pindah dari Barcelona Menuju Real Madrid, Termasuk Pelatih Timnas Indonesia)

Padahal, para pelatih tersebut sukses memberi prestasi untuk Real Madrid.

BolaSport.com merangkum 5 pelatih yang tak bernasib baik seperti Zinedine Zidane.

(Baca juga: Piala Dunia 2018 - Jadwal Lengkap Grup A, Ditutup oleh Derbi Arab)

5. Manuel Pellegrini

Manuel Pellegrini dipecat setelah Real Madrid gagal memenangi gelar pada musim pertamanya.

Di Liga Spanyol, Real Madrid harus menyerah kepada Barcelona.

Real Madrid juga kalah dari Olympique Lyon di babak 16 besar liga Champions.


Mantan pelatih Manchester City, Manuel Pellegrini, saat tiba di pengudian turnamen Copa Sudamericana di Santiago, Cili, pada 12 Juli 2016. Manuel Pellegrini, pernah merasakan dipecat Madrid kendati melakoni start secara meyakinkan. ( CLAUDIO REYES/AFP )

Padahal, Real Madrid baru saja mendatangkan Cristiano Ronaldo dan Kaka.

Tak heran, Pellegrini kehilangan posisinya di Real Madrid.

(Baca Juga: 3 Pemain Ini Bisa Bikin Real Madrid Semakin Berbahaya Musim Depan, Termasuk Top Scorer Liga Jerman)

Namun, capaian Real Madrid tidak terlalu buruk.

Finis di posisi kedua Liga Spanyol, mereka mengumpulkan 96 poin atau cuma terpaut tiga angka dari Barcelona.

4. John Toshack

John Toshack ditunjuk Real Madrid sebagai pelatih pada musim 1989-1990.

Dia dinilai mampu menghadirkan permainan menyerang bersama Real Madrid.

Toshack memenangi Liga Spanyol dengan rekor 107 gol dalam semusim.

Toshack juga disenangi fan Real Madrid karena permainan menghibur.

Cuma, musim selanjutnya, sosok asal Wales itu kehilangan pekerjaan.

(Baca Juga: Konyol! Ruang Trofi Real Madrid Kepenuhan, Piala Liga Champions ke-13 Dipajang Terpisah)

Pemicunya adalah tiga kekalahan secara beruntun dalam sebelas laga pertama.

Pemecatan tersebut dilakukan secara mendadak tanpa tanda-tanda sebelumnya.

3. Radomir Antic

Radomir Antic dikenal karena pernah melatih Real Madrid, Barcelona, dan Atletico madrid.

Radomir Antic mengambil alih kepemimpinan Real Madrid dari Alfredo Di Stefano.

Antic berhasil membawa Real Madrid lolos ke Liga Champions setelah sempat berada di posisi ketujuh klasemen.

Musim selanjutnya, Real Madrid sempat dikejutkan kekalahan dari Logrones.

Namun, Madrid bangkit dan meraih tujuh kemenangan beruntun.

Setelah itu, Real Madrid gagal menang dalam tiga laga beruntun.

Antic kemudian dipecat dan digantikan Leo Beenhakker.

(Baca Juga: Lahir Terlalu Cepat, 5 Kiper Ini Gagal Menggeser Gianluigi Buffon di Timnas Italia)

Pemecatan tergolong mengherankan karena Real Madrid masih memimpin klasemen liga dengan selisih tujuh poin dan lolos ke perempat final Liga Champions.

Tanpa Antic, Real Madrid melorot.

Mereka gagal menjuarai liga dan kalah di semifinal Liga Champions.

2. Fabio Capello

Fabio Capello adalah salah satu pelatih Real Madrid yang bernasib tragis.

Capello melatih Real Madrid pertama kali musim 1996-1997.

Pelatih asal Italia tersebut sukses meraih gelar pada musim perdananya.


Pelatih asal Italia, Fabio Capello, hadir di laga amal antara Arsenal Legends versus AC Milan Glorie di Stadion Emirates, pada 3 September 2016(Glyn KIRK / AFP)

Namun, Capello terlibat perselisihan dengan presiden klub.

Selain itu, Capello tidak disukai karena memasang Raul Gonzalez sebagai sayap kiri.

Capello kemudian dipecat setelah mengalami musim sukses.

(Baca Juga: 5 Pemain yang Seharusnya Masuk Timnas Spanyol, Termasuk Bintang Barcelona)

Kali kedua Capello melatih Real Madrid adalah musim 2006-2007.

Real Madrid kembali meraih gelar juara Liga Spanyol setelah puasa selama empat tahun.

Gaya permainan bertahan yang diterapkan Capello menuai protes.

Mantan pelatih AS Roma itu kembali dipecat Real Madrid.

(Baca juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)

1. Vicente Del Bosque

Vicente Del Bosque dinilai sebagai salah satu manajer tersukses Real Madrid.

Meski begitu, Vicente Del Bosque juga dipecat secara tidak adil oleh Real Madrid.

Vicente Del Bosque membeikan gelar Liga Champions kesembilan untuk Real Madrid.


Reaksi mantan pelatih timnas Spanyol, Vicente del Bosque, saat menyaksikan timnya melawan Italia pada babak 16 besar Piala Eropa 2016 di Stade de France, Prancis, Senin (27/6/2016).(PIERRE-PHILIPPE MARCOU/AFP)

Selam empat musim beruntun, Real Madrid juga selalu mencapai semifinal Liga Champions.

Selain itu, Del Bosque juga berhasil meraih dua gelar liga dalam tiga tahun.

(Baca Juga: 5 Pemain Ini Jadi Target Klub Liga Inggris Musim Depan, Termasuk Si Bocah Mahal Barcelona)

Pada 2003, Real Madrid membiarkan kontrak Del Bosque berakhir tanpa perpanjangan.

Setelah sang juru taktik pergi, Real Madrid tak pernah menangi liga selama empat tahun.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P