Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada 8 Agustus 2009 sepak bola Liga Spanyol berkabung atas meninggalnya kapten Espanyol, Daniel Jarque.
Bek Espanyol, Daniel 'Dani' Jarque meninggal pada 8 Agustus 2009 karena serangan jantung.
Usia Jarque saat itu masih berada di usia emas pesepak bola, yakni 26 tahun.
Jarque meninggal secara tiba-tiba di Florence, Italia, sebelum Espanyol melakukan laga pramusim melawan Bologna pada hari Minggu.
Jarque yang sekamar dengan rekan setimnya, Ferran Corominas, dikabarkan sedang menelepon pacarnya usai makan malam pada Sabtu malam.
(Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Tragedi Superga Jadi Akhir Kisah Il Grande Torino)
Ketika Jarque mendadak tidak bersuara, pacarnya yang tengah hamil tujuh bulan menelepon ke hotel untuk mengabarkan Corominas.
Corominas yang diminta kembali ke kamar hotel menemukan Jarque sudah dalam keadaan tidak sadar.
Meskipun penanganan sudah dilakukan oleh rumah sakit setempat nyawa Jarque tak bisa tertolong.
Liga Spanyol pun berkabung untuk Jarque yang baru dinobatkan sebagai kapten pada bulan Juli menggantikan Raul Tamudo.
Meski sepanjang kariernya tak pernah memperkuat tim raksasa, Jarque adalah rising star Spanyol di awal milenium.
Label pemain berbakat itulah yang membuatnya masuk dalam skuat U-19 Spanyol yang dilatih Inaki Saez untuk Piala Eropa U-19.
Jarque saat itu satu tim dengan para calon bintang dunia sepak bola seperti Fernando Torres, Sergio Garcia, Jose Antonio Reyes, dan legenda Barcelona Andres Iniesta.
El modesto homenaje de mi archivo a @andresiniesta8. Clasificación para la Eurocopa sub 19 de 2002, España-Macedonia. Centra Iniesta, marca Dani Jarque. pic.twitter.com/gP9ikHvq4n
— Julio Maldonado (@maldiniplus) 28 April 2018
Untuk nama terakhir, yakni Andres Iniesta, merupakan sahabat karib Jarque walau klub yang mereka bela merupakan rival sekota.
Kedekatan Iniesta dengan Jarque tergambar pada final Piala Dunia 2010.
Di final yang berlangsung di Stadion Soccer City, Johannesburg, Afrika Selatan, pada 11 Juli 2010, Spanyol menang 1-0 atas Belanda lewat perpanjangan waktu.
Satu-satunya gol dicetak Iniesta pada menit 116'.
Iniesta pun berselebrasi dengan menggunakan kaos dalam yang bertuliskan "Dani Jarque siempre con nosotros" atau "Dani Jarque selalu bersama kami" sebagai bentuk penghormatan untuk sahabatnya itu.
Delapan tahun mendatang, atau tepatnya pada Mei 2018 lalu, Iniesta curhat mengenai perasaannya yang galau mengenai Jarque yang mendadak meninggal dunia.
Playmaker 34 tahun yang kini membela klub Jepang, Vissel Kobe, merasa kehampaan menyerang batinnya.
(Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Hebatnya Timnas Swedia, Lakoni Dua Laga di Hari yang Sama dan Sukses Raih Kemenangan)
"Merasa bukan menjadi dirimu, tidak menikmati apapun, orang-orang di sekitar hanyalah orang biasa. Tak bisa merasakan atau bergairah," kata Iniesta pada Antena 3 Tv, dikutip BolaSport.com dari SkySports.
"Yang kau rasakan hanyalah kehampaan dan momen itulah yang menyadari kau tidak tahan lagi."
Sepanjang kariernya bersama Espanyol, Jarque meraih gelar juara Copa del Rey 2005-06, Copa Catalunya 2007, dan runner-up Liga Europa 2006-07.
Untuk mengenang jasanya, pada 21 Januari 2012, presiden klub Ramon Condal mengumumkan nama markas latihan mereka diubah namanya dari Ciutat Esportiva de RCD Espanyol menjadi Ciutat Esportiva Dani Jarque.
Mesut Oezil ikut sampaikan dukacita untuk korban gempa Lombok. . #oezil #gempa #gempalombok #arsenal
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on