Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kisah Pelatih Sevilla, Si Anak Petani Kalahkan Barcelona dan Real Madrid

By Beri Bagja - Selasa, 9 Oktober 2018 | 21:12 WIB
Reaksi pelatih Sevilla, Pablo Machin, dalam partai Liga Europa lawan FC Krasnodar, 4 Oktober 2018. (STRINGER / AFP)

Pelatih Sevilla FC, Pablo Machin, menyita atensi setelah membawa timnya mengungguli FC Barcelona, Real Madrid, hingga Atletico Madrid di klasemen sementara Liga Spanyol awal musim ini.

Di bawah asuhan Pablo Machin, Sevilla melesat ke puncak klasemen Liga Spanyol hingga pekan kedelapan di atas Barcelona, Atletico Madrid, dan Real Madrid.

Sepak terjang Pablo Machin menarik dikupas karena mampu mendongkrak timnya melampaui tiga raksasa tersebut pada musim debut di Sevilla.

Pablo Machin diangkat sebagai pelatih Sevilla per Mei 2018 setelah membawa Girona tampil memesona musim lalu.

Baca juga:

Sebelum terkenal seperti sekarang, pria Spanyol berusia 43 tahun itu memiliki latar belakang unik.

Dia tak punya warisan darah pesepak bola dan hanya menjalani karier semenjana sebagai pemain. Ayahnya adalah petani gandum dan barley di Soria.

Pablo Machin juga pernah mengajar di sekolah sebagai guru pendidikan jasmani.

"Pernah berpikir jika karier saya tidak berhasil sebagai pelatih, saya akan mengajar lagi atau kembali mengendarai traktor dan menjadi petani seperti ayah," katanya, dikutip BolaSport.com dari Marca edisi Maret 2018.

Pablo Machin, mantan bek kanan, sempat memperkuat klub kecil CD Numancia pada 1993-1994, tetapi langsung pensiun dini dalam usia 23 tahun karena cedera lutut.

"Saya menyadari bukan pemain terbaik, jadi saya berpikir menjadi pelatih. Saya suka memberi nasihat kepada teman setim dan menyadari lebih cocok melatih daripada bermain," katanya.

Pablo Machin mulai melatih klub masa mudanya, Numancia, pada 2006 sebelum menerima kontrak di Girona pada 2014.

Saat itu, Girona masih berkutat di divisi dua, lalu meraih promosi untuk kali pertama ke La Liga Spanyol pada 2017.

Pablo Machin merangkai popularitas karena membawa tim kurcaci asal Catalonia itu menembus 10 besar klasemen pada musim debut di divisi teratas.


Reaksi Wissam Ben Yedder (kiri) setelah mencetak gol Sevilla FC ke gawang Celta Vigo dalam partai Liga Spanyol di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, 7 Oktober 2018.(CRISTINA QUICLER / AFP)

Hasil kerja Machin dipantau Sevilla, yang mengangkatnya menjadi pelatih musim panas lalu.

Baca juga: Satu-satunya Klub yang Lebih Buruk dari Real Madrid, 437 Menit Tanpa Gol

Sevilla pada awal musim ini langsung menuai hasil positif dari sentuhan Machin hingga bercokol di peringkat teratas klasemen berbekal 16 poin dari 8 laga.

"Saya tak melihat papan klasemen dan hanya fokus menjalani laga di depan. Kami tak menganalisis peringkat di liga sehingga tim tak mengalami vertigo," ujarnya di Football Espana.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P