Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jadi Gelandang Bertahan Real Madrid, Toni Kroos Kurang Senang

By Ahmad Tsalis Fahrurrozi - Sabtu, 13 Oktober 2018 | 17:35 WIB
Gelandang Real Madrid, Toni Kroos, saat tampil melawan Girona dalam laga lanjutan Liga Spanyol di Stadion Montilivi, Girona, pada 26 Agustus 2018. ( PAU BARRENA CAPILLA/AFP )

Kendati mampu memainkan peran sebagai gelandang bertahan, Toni Kroos mengaku tidak begitu nyaman bermain di posisi tersebut.

Kedatangan pelatih anyar Julen Lopetegui membuat Toni Kroos mendapatkan peran baru di Real Madrid pada musim ini.

Toni Kroos--yang memiliki posisi natural sebagai gelandang tengah--beberapa kali diminta bermain lebih dalam sebagai gelandang bertahan.

Pergeseran peran Toni Kroos ditengarai karena Julen Lopetegui ingin memberikan kesempatan gelandang tengah lain, Dani Ceballos, untuk berkembang.

Dalam delapan laga yang sudah dijalani bersama Los Blancos di semua kompetisi musim ini, Toni Kroos berperan sebagai gelandang bertahan sebanyak dua kali.

Yakni saat El Real menghadapi Getafe dan Athletic Bilbao, pada pekan pertama dan empat Liga Spanyol.

Meski mengaku senang menjalani peran barunya, pemain 28 tahun itu mengaku tidak sepiawai seperti gelandang bertahan sejati di timnya, Casemiro.

"Saya bukan Casemiro," kata Toni Kroos, seperti dikutip BolaSport.com dari laman ESPN.

Baca Juga: 


Casemiro (kanan) mencoba menghentikan Saul Niguez dalam partai Piala Super Eropa antara Real Madrid vs Atletico Madrid di Stadion Lillekula, Tallinn, 15 Agustus 2018.(JANEK SKARZYNSKI / AFP)

Berdasarkan data Transfermarkt yang dikutip BolaSport.com, Toni Kroos sebenarnya cukup fasih memainkan posisi gelandang bertahan.

Sepanjang kariernya, mantan pemain Bayern Muenchen itu tercatat sudah 83 kali tampil sebagai gelandang bertahan.

Bahkan 39 laga di antaranya, dia lakoni saat musim perdana bermain bersama Los Blancos pada musim kompetisi 2014-2015.

Meski demikian, Toni Kroos menyadari bahwa ia lebih nyaman berperan sebagai gelandang tengah yang membantu penyerangan.

Hal itu merupakan kebiasaan yang kerap ia jalani saat membela timnas Jerman.

"Di timnas Jerman saya berduet (di lini tengah) dengan sangat bagus bersama Joshua Kimmich," kata pemain berpostur 183 sentimeter tersebut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Sudah siap menyaksikan duel dua negara yang sedang mencoba kembali bangkit menjadi raksasa sepak bola? #uefanationsleague

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P