Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Begitu pentingnya Lionel Messi bagi Barcelona mungkin bisa membuat Blaugrana terperosok di klasemen andai tak memiliki sang pemain.
Tak ada yang menyangkal tentang pentingnya peran Lionel Messi bagi Barcelona.
Dianggap sebagai pemain terbaik sepanjang masa, Barcelona tentu akan sangat berbeda andai tak memiliki Lionel Messi.
Musim ini saja sudah bisa jadi bukti.
(Baca juga: Dilema Eden Hazard, Nostradamus, dan Impian Real Madrid)
Dari delapan laga di La Liga Spanyol musim ini, Barcelona bertengger di pos kedua klasemen dengan 15 angka, tertinggal satu poin dari Atletico Madrid.
Sepanjang musim ini, skuat asuhan Ernesto Valverde sudah mencetak 19 gol, yang terbanyak dibanding kontestan La Liga Spanyol yang lain.
Dari 19 gol, Lionel Messi berkontribusi langsung 10 gol lewat torehan enam gol dan empat assist.
Pentingnya Messi bagi Barca juga diamini oleh pelatih asal Argentina, Angel Cappa.
Cappa bukan orang sembarangan, ia pernah jadi asisten pelatih Cesar Luis Menotti di Barcelona pada 1983-1984.
Ia juga pernah jadi asisten Jorge Valdano di rival Barcelona, Real Madrid, pada 1994-1996.
Baca juga:
"Anda tak perlu mendewakan Messi, dia pemain luar biasa akan tetapi sebagian besar karena peran pemasaran," ujar Cappa kepada Radio Miter, dilansir BolaSport.com dari Marca.
"Tanpa Messi, Barcelona akan ada di peringkat ke-10, dia menyelamatkan Barca pada banyak laga musim ini," tutur pria berusia 72 tahun tersebut.
Lebih jauh lagi, Cappa setuju dengan perkataan Maradona tentang timnas Argentina yang seharusnya tak lagi bergantung pada Messi.
Sebelumnya, Diego Maradona mengatakan bahwa timnas Argentina harus secepatnya menghilangkan impian bahwa Lionel Messi adalah seorang penyelamat yang akan memberi Argentina kejayaan.
Maradona juga menganggap bahwa Lionel Messi tak memiliki jiwa kepemimpinan sejati dalam skuat La Albiceleste.
Baca juga:
"Sia-sia untuk memercayakan posisi pemimpin kepada seseorang yang pergi ke toilet 20 kali sebelum pertandingan," ucap Maradona, dilansir BolaSport.com dari laman AS.
Pemain 31 tahun tersebut memang sering mendapat kritikan karena tak bisa membawa performa gemilangnya di klub ke timnas Argentina.
Belum lagi kritikan tentang Argentina yang terlalu Messi-sentris sehingga lawan mudah menghentikan mereka dalam sebuah pertandingan.
(Baca juga: Manchester United atau Barcelona? Wakil Kapten Ajax: Saya Pilih...)