Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih karteker Real Madrid, Santiago Solari, memenuhi sejumlah kriteria untuk masuk jajaran pelatih tersukses Los Merengues.
Santiago Solari mampu mempertahankan tren positif Real Madrid, yakni selalu menang sejak ia melatih.
Santiago Solari ditunjuk untuk menjadi pelatih karteker Real Madrid pada 30 Oktober 2018.
Solari untuk sementara, mengisi posisi Julen Lopetegui yang dipecat sehari sebelumnya oleh Real Madrid.
Sejak melatih Karim Benzema dkk, Solari sukses membawa Los Blancos mengalahkan Melilla, Real Valladolid, Viktoria Plzen, dan Celta Vigo.
Dalam empat laga tersebut Real Madrid mampu menciptakan 15 gol dan hanya kebobolan dua gol.
Saat masih ditukangi Lopetegui, tim berseragam dominan putih itu mencatatkan enam kemenangan, dua imbang, dan enam kali kalah di semua ajang.
Jumlah gol dan kebobokan mereka juga memprihatinkan, yakni mencetak 21 gol (1,5 gol/laga) dan kebobolan 20 gol (1,4 gol/laga).
Sepanjang 27 September hingga 6 Oktober 2018, Real Madrid nihil gol dalam empat laga.
Bisikan Cristiano Ronaldo Gagalkan Penalti Gonzalo Higuain di Laga AC Milan Vs Juventus https://t.co/XcKU4IBMKz
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 12 November 2018
Dengan perbandingan tersebut, kinerja Solari adalah sebuah kemajuan.
Capaian asil tersebut membuat pelatih asal Argentina itu disebut bakal diangkat sebagai pelatih resmi Real Madrid.
Pernyataan Direktur Real Madrid, Emilio Butragueno, memperkuat kabar tersebut.
"Faktanya, kami sangat bahagia dengan kerja Solari. Ia datang di masa yang sulit dan mampu meraih hasil yang baik" ujar Butragueno seperti dilansir BolaSport.com dari Four Four Two.
"Real Madrid menghadapi partai yang rumit serta cedera pemain tetapi kami menunjukkan karakter bermain," kata Butragueno.
Calon Pengganti Sergio Ramos di Real Madrid Pernah Bermain di Indonesia https://t.co/KvRQe48MVl
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 11 November 2018
Selain soal performa, Solari memenuhi kriteria-kriteria untuk membawa Real Madrid berjaya.
Menurut Marca yang dicuplik BolaSport.com pada 10 Juni 2018, jika Real Madrid ingin sukses seperti era Zidane, sang pelatih anyar harus memenuhi tiga kriteria.
Ketiga kriteria ini disarikan dari empat pelatih tersukses sepanjang sejarah Real Madrid, yaitu Miguel Munoz (14 gelar), Zidane (9), Luis Molowny (8), dan Vicente del Bosque (7).
Berikut tiga kriteria yang perlu dipenuhi pelatih anyar Real Madrid agar Los Blancos kembali berjaya.
3. Minim Pengalaman
Keempat nama pelatih di atas sama-sama tak punya pengalaman dan rekam jejak yang baik dalam dunia kepelatihan.
Miguel Munoz mulai melatih Real Madrid sejak 21 Februari 1959 hingga 13 Januari 1974.
Kala Munoz diangkat sebagai pelatih Real Madrid hanya 7 bulan setelah ia pensiun sebagai pemain.
Namun, Munoz berhasil menjadi pelatih dengan gelar terbanyak dalam sejarah Los Bancos, klub pertama yang ia latih.
Baca Juga: Tak Hanya Juara, Juventus Menuju Predikat Klub Terbaik Sepanjang Sejarah Liga Italia
Zinedine Zidane hanya pelatih Real Madrid Castilla dan asisten Carlo Ancelotti sebelum menjadi pelatih tim senior.
Tiga gelar Liga Champions dalam tiga musim terakhir dan enam gelar lainnya cukup untuk berdecak kagum pada kinerja Zidane.
Sementara Luis Molowny sedikit berbeda dari Zidane dan Munoz, karena pernah melatih UD Las Palmas sebelum menjadi nakhoda tim Ibu Kota Spanyol itu.
Namun, Molowny hanya memimpin enam laga dan kemudian melatih Real Madrid senior.
Vicente del Bosque memiliki kisah serupa dengan Zidane, di mana hanya melatih tim junior Real Madrid sebelum membawa Los Galacticos meraih tujuh gelar.
Begitu juga dengan Solari yang baru memulai karier melatih pada Juli 2015 bersama tim U-18 Real Madrid.
Jabatan tertinggi yang pernah diemban Solari adalah pelatih Real Madrid Castilla sejak Juli 2016 hingga Oktober 2018.
2. Eks Pemain Real Madrid
Keempat pelatih tersebut merupakan mantan pemain Real Madrid sehingga karakter atau DNA Real Madrid mereka kenali dan miliki.
Bahkan, tiga pelatih pensiun sebagai pemain di Estadio Santiago Bernabeu, selain Molowny yang pensiun di UD Las Palmas.
Munoz membela Real Madrid pada musim 1948-1949 hingga 1958-1959.
Baca Juga: Kisah Cinta-Benci Pep Guardiola dan Jose Mourinho di Barcelona
Zidane berseragam putih sejak 2001-2002 hingga 2006-2007.
Molowny menghabiskan satu musim bersama Real Madrid, yaitu musim 1957-1958, kemudia hijrah ke UD Las Palmas.
Sementara Del Bosque membela panji Los Blancos pada medio 1971-1972 hingga 1983-1984. Ia sempat dipinjamkan pada musim 1972-1973.
Adapun Solari berseragam Real Madrid sejak didatangkan dari Atletico Madrid pada Juli 2000.
Pelatih 42 tahun itu bertahan selama lima musim, sebelum dilepas ke Inter Milan.
Solari mampu mempersembahkan titel Liga Champions 2001-2002, trofi Piala Interkontinental 2003, dan dua gelar La Liga Spanyol.
1. Pintar Mengendalikan Ruang Ganti
Keempat pelatih juga sama-sama memiliki kepemimpinan yang baik di ruang ganti pemain.
Pengalaman sebagai pemain Real Madrid, membuat para pemain menghormati mereka kala kembali ke klub tersebut sebagai pelatih, seperti Zidane dan Del Bosque.
Kedua pelatih tersebut memimpin di era Presiden Florentino Perez yang gemar membeli pemain bintang.
Para pemain bintang yang memiliki pemikiran dan ego yang besar, tak ada yang segan membantah Zidane dan Del Bosque.
Solari sudah memiliki aspek ini, di mana ia mampu membangkitkan mental para pemain Los Blancos usai meraih rentetan hasil minor bersama Lopetegui.
Baca Juga: Alasan Pep Guardiola Tinggalkan Barcelona: Jose Mourinho