Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gelandang asal Norwegia, Martin Odegaard, mengaku memiliki kabar semakin baik demi kembali membela Real Madrid.
Real Madrid mengejutkan publik sepak bola dunia tatkala merekrut bocah 16 tahun dari asal Norwegia, Martin Odeeggard, pada bursa transfer Januari 2015.
Martin Odegaard ditebus Real Madrid dari klub kasta pertama Liga Norwegia, Stromsgodset, dengan biaya yang cukup murah yakni 2,8 juta euro (sekitar Rp46,43 miliar).
Hanya saja, nama Martin Odegaard, yang semula dikenal sebagai wonderkid paling potensial, seperti menghilang setelah diboyong Real Madrid.
Sempat disekolahkan di tim Castilla, pemuda yang kini berusia 19 tahun tersebut akhirnya dipinjamkan ke klub Liga Belanda, Herenveen, pada Januari 2017.
(Baca Juga: Klub Asuhan Frank Lampard Ingin Rekrut Wonderkid Real Madrid)
Satu setengah musim di Heerenveen, catatan tiga gol dan lima assist Odegaard via 43 penampilan belum mampu memikat pelatih El Real saat itu, Zinedine Zidane.
Akhirnya, ia kembali dipinjamkan ke rival Herenveen di Liga Belanda, Vitesse Arnhem, mulai musim 2018-2019.
Kini, sang pemain mengatakan bahwa ia baik-baik saja dan puas dengan progresnya sejauh ini.
"Saya puas dan semakin menemukan jalan saya di sini. Akhirnya saya bisa mencetak gol melawan Heracles (1/11/2018)," kata Odegaard kepada Voetball International, dilansir BolaSport.com dari laman AS.
"Berkat gol itu, saya seperti telah mengangkat beban di pundak ini. Salah satu tujuan saya asdalah mendapatkan statistik yang lebih baik dalam gol dan assist," tuturnya.
(Baca Juga: 6 Pemain yang Tidak Masuk Rencana Real Madrid Musim Ini)
Tiga setengah musim tak kunjung mengisi skuat utama Real Madrid, membuat ia disebut si anak hilang.
Namun demikian, Odegaard menyatakan bahwa hasratnya untuk kembali ke Stadion Santiago Bernabeu tetap membara.
"Saya harus terus bermain dan belajar sebanyak mungkin," ujar pemain berpostur 1,78 meter tersebut.
"Jelas saya berharap memiliki tempat di skuat Real Madrid. Musim panas lalu saya ikut berlatih (pramusim) dan mendapatkan beberapa menit bermain di tim utama.
"Pada akhir musim panas, klub dan saya memutuskan bahwa akan lebih baik jika saya bermain di tempat lain. Itu adalah pilihan terbaik bagi perkembangan saya.
"Dengan begitu, Anda akan menemukan kondisi terbaik bagi diri Anda sendiri. Setelah berbincang dengan pelatih (Leonid Slutsky), saya mengerti akan (lebih baik untuk sementara) berada di Vitesse Arnhem," ucapnya.