Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tanggapan Real Madrid soal Kasus Doping Sergio Ramos

By Kautsar Restu Yuda - Sabtu, 24 November 2018 | 08:53 WIB
Kapten Real Madrid, Sergio Ramos, dalam laga melawan Real Valladolid pada pekan ke-11 Liga Spanyol, Sabtu, 3 November 2018. (realmadrid.com)

 Real Madrid memberikan tanggapan soal pelanggaran aturan anti-doping yang dituduhkan kepada sang kapten, Sergio Ramos.

Setelah media Jerman, Der Spiegel, merilis laporan dugaan pelanggaran aturan anti-doping yang dilakukan kapten Real Madrid, Sergio Ramos, pihak klub merilis tanggapan resmi mereka.

Real Madrid menyampaikan bahwa Sergio Ramos sama sekali tidak melanggar aturan apapun.

Seperti dikutip BolaSport.com dari situs resmi klub, berikut pernyataan resmi Real Madrid.

Baca Juga:

Sehubungan dengan laporan yang diterbitkan oleh Der Spiegel terkait kapten kami, Sergio Ramos, klub ingin mengungkapkan hal-hal berikut:

  1. Sergio Ramos tidak pernah melanggar peraturan anti-doping.
  2. UEFA meminta informasi spesifik dan segera menutup kasus yang disebut, seperti kebiasaan dalam kasus seperti itu, mengikuti tes yang dilakukan oleh para ahli dari World Anti-Doping Association (WADA) dan UEFA sendiri.
  3. Terkait informasi lain yang diterbitkan oleh media tersebut, klub tidak akan membuat komentar apa pun, mengingat sifat laporan yang jelas tidak substansial.

Seperti yang sudah diberitakan BolaSport.com, laporan Football Leaks yang diterbitkan oleh Der Spiegel menyebutkan bahwa Sergio Ramos dua kali melanggar aturan UEFA terkait penggunaan doping.

Yang pertama adalah saat dia turun menghadapi Juventus pada babak final Liga Champions 2017.

Sampel milik Ramos di laboratorium di Seibersdorf, Austria, menujukkan bahwa Ramos menyuntikkan dexamethasone, obat yang mencegah terjadinya peradangan otot.

Baca Juga:

Dexamethasone merupakan tipe obat yang digunakan untuk membantu pemulihan cedera atlet dan dilarang digunakan pada pertandingan.

Obat ini hanya boleh digunakan sebelum bertanding selama dokter tim melaporkan penggunaannya sebelum para pemain menjalani tes doping.

Ramos terindikasi menggunakan obat ini jelang babak final Liga Champions 2017, tetapi dokter tim Real Madrid tidak melaporkan hal ini ke pengawas pertandingan.

Dalam aturan UEFA, situasi ini menempatkan si pemain dalam posisi terduga menggunakan doping.

Momen tersebut bukan satu-satunya Ramos dicurigai melanggar peraturan.

Baca Juga:

Pada April 2018, dia dijadwalkan menjalani tes anti doping oleh agensi anti doping Spanyol AEPSAD.

Ramos mandi sebelum melakukan tes urine, meski sudah dilarang dalam peraturan yang ditetapkan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Bima Sakti mengomentari tagar kosongkan GBK yang sedang merebak menyusul terhentinya langkah timnas Indonesia di Piala AFF 2018. Semoga prestasi timnas Indonesia bisa lebih baik lagi. #timnasindonesia #timnas #bimasakti

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P