Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Liverpool melaju ke fase penyisihan grup Liga Champions setelah menumbangkan Hoffenheim di Stadion Anfield, Kamis dini hari WIB (24/8/2017).
The Reds lolos dengan keunggulan agregat 6-3, setelah pada laga kedua menang 4-2 atas klub Jerman tersebut.
Keempat gol Liverpool dilesatkan oleh Emre Can (10', 21'), Mohamed Salah (18'), dan Roberto Firmino (63').
Sedangkan dua gol Hoffenheim dicetak oleh Mark Uth (28') dan Sandro Wagner (79').
Setidaknya ada tiga pemain The Reds yang menjadi kunci kemenangan atas Hoffenheim semalam.
1. Emre Can
Emre Can has scored two goals in a single game for the first time in his senior career.
Quick-fire double. pic.twitter.com/LwR6O4BFma
— Squawka Football (@Squawka) August 23, 2017
Emre Can belum pernah mencetak dua gol sebelum laga malam ini.
Ini jadi brace pertama sepanjang kariernya.
Dipercaya Klopp memainkan peran gelandang box-to-box, Can bermain disiplin dan lebih menyerang.
2. Sadio Mane
No Liverpool player has been directly involved in more goals (23) since the start of last season than Sadio Mané.
15 goals
— Squawka Football (@Squawka) August 23, 2017
8 assists pic.twitter.com/B0tYix9pNf
Philippe Coutinho mungkin sedang menjadi topik pembicaraan sebagai nyawa bagi Liverpool, namun kali ini kita melihat Sadio Mane adalah pemain paling penting bagi Liverpool.
Lihat saja dua backheel untuk mengkreasikan gol pertama dan ketiga.
Meski tak mencetak gol, kecepatan dan kerajinan pemain Senegal menyisir sisi kanan pertahanan Hoffenheim selalu merepotkan lawan.
Roberto Firmino has been involved in more goals (16) at Anfield than any other Liverpool player since the start of last season.
8
— Squawka Football (@Squawka) August 23, 2017
8 pic.twitter.com/f1gtCTGh5s
Roberto Firmino secara tenang berhasil menunjukkan performa yang brilian sebagai false nine.
Pergerakan pemain Brasil terbukti tidak memungkinkan duo bek tengah Hoffenheim untuk menjemputnya,memberikan ruang gerak bebas layaknya gelandang serang.
Juga pressing ketatnya di sepertiga lapangan akhir, membuat pemain belakang lawan ragu berlama-lama dengan bola.
Gol keempat Liverpool yang dicetak Firmino adalah buah kerja keras pressing ketat Liverpool.