Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mesut Oezil dikabarkan akan segera meninggalkan Arsenal akhir musim nanti.
Mesut Oezil kerap diserang oleh mantan-mantan pemain Arsenal seperti Martin Keown, Thierry Henry, Emmanuel Petit, dan Paul Merson.
Para legenda sepak bola Arsenal tersebut menyebut Oezil sebagai pemain yang malas dan enggan membantu pertahanan.
Oezil pun sempat menyatakan kegerahannya terhadap kritik yang dialamatkan kepada dirinya tersebut.
(Baca juga: Sepatu Usang Cristiano Ronaldo Menjelma Menjadi Emas dan Gemerlap Harta, Begini Ceritanya)
Akibatnya, muncul lah spekulasi kepindahan Oezil sehabis masa kontraknya di Arsenal akhir musim nanti.
Kehilangan Oezil sang pengatur serangan tentu menjadi pukulan bagi Arsenal.
Siapakah pemain yang dapat menggantikan peran Oezil di Arsenal?
Dilansir BolaSport.com dari Telegraph, inilah 5 pemain yang bisa gantikan peran Oezil sebagai pengatur serangan di Arsenal:
1. Nabil Fekir (Olympique Lyon)
Pelatih Arsenal, Arsene Wenger, tentu akan memanfaatkan statusnya sebagai warga negara Prancis untuk membujuk petinggi Olympique Lyon.
Setelah Alexandre Lacazette, Arsenal dikabarkan siap memburu pemain Lyon lainnya yakni Nabil Fekir.
Pemain 24 tahun itu dinilai memiliki gaya bermain yang menyerupai maestro sepak bola Prancis, Zinedine Zidane.
Namun, pemain muda terbaik Liga Prancis 2014-2015 itu harus menderita cedera di awal musim lalu saat membela timnas Prancis.
Fekir kembali ke Lyon pada September dan langsung menjadi kapten tim.
Di Lyon, dia biasanya bermain di belakang penyerang utama.
Dengan kreativitas dan visi bermain, Nabil Fekir dinilai mampu menambal kekosongan yang ditinggalkan oleh Mesut Oezil.
2. Emil Forsberg (RB Leipzig)
Emil Forsberg menjadi perbincangan setelah sukses membawa RB Leipzig lolos ke Liga Champions musim lalu.
Pemain timnas Swedia itu musim lalu mencatatkan 19 assist di Liga Jerman.
Ia memiliki catatan rasio gol dan assist per menit yang lebih baik dibanding siapapun di lima liga top Eropa musim lalu.
Ia biasa bermain di posisi sayap bersama RB Leipzig.
Namun dengan teknik dan pergerakan menusuk ke dalam, ia bisa dimainkan untuk mengisi duet gelandang serang di formasi 3-4-2-1 Arsenal.
3. Riyad Mahrez (Leicester City)
Ketertarikan Arsenal kepada pemain asal Aljazair yang satu ini sudah tercium sejak musim lalu.
Oezil sering bermain di sisi kanan penyerangan Arsenal untuk memudahkannya mengirimkan umpan silang dengan kaki kiri.
Riyad Mahrez juga lebih sering bermain di sisi kanan bersama Leicester City dan lebih banyak menggunakan kaki kanannya.
Namun pendekatan yang dilakukan oleh Arsenal mendapat tantangan dari tim ibu kota Italia, AS Roma.
Roma pun berambisi mendatangkan Mahrez untuk mengisi posisi sayap kanan yang kosong semenjak ditinggal Mohamed Salah ke Liverpool.
(Baca Juga: Mari Bernostalgia, 5 Klub Ini Bisa Mengguncang Dunia jika Tidak Ditinggal Para Pemain Bintangnya)
4. Thomas Lemar (AS Monaco)
Thomas Lemar muncul sebagai salah satu kandidat pengganti Alexis Sanchez yang santer dikabarkan hengkang pada bursa transfer lalu.
Namun gaya permainan Lemar lebih mirip dengan Oezil jika dibandingkan Alexis.
Wenger lebih suka mengisi duet gelandang serang dengan dua karakter yang berbeda, satu pemain yang berfungsi sebagai striker kedua (Alexis Sanchez, Danny Welbeck, dan Theo Walcott).
Satu pos lagi diisi pemain bertipe playmaker (Mesut Oezil, Alex Iwobi, dan Aaron Ramsey).
Lemar lebih layak dimasukkan dalam kategori kedua karena memiliki kemampuan untuk mengatur serangan.
Dia juga dimirip-miripkan dengan mantan pemain Arsenal, Robert Pires.
Lemar juga memiliki keunggulan dalam eksekusi bola-bola mati yang dapat dijadikan senjata oleh Arsene Wenger.
Arsenal akan bersaing dengan Liverpool yang juga menginginkan servis Lemar di tim mereka.
5. Alex Iwobi (Arsenal)
Tak perlu jauh-jauh mencari pemain pengganti Oezil, Wenger cukup melirik pemain muda Arsenal.
Sosok pengganti Oezil terdapat pada sosok Alex Iwobi.
Iwobi tampak meyakinkan sebagai solusi internal jika Oezil memutuskan untuk hengkang.
Gelandang serang asal Nigeria itu merupakan pemain asli didikan akademi Arsenal.
Ia memiliki kemampuan untuk memanfaatkan celah sempit di pertahanan lawan.
Meski kemampuan mengatur serangannya belum sebagus Oezil, namun Iwobi masih memiliki banyak waktu untuk berkembang mengingat usianya yang masih 21.