Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

4 Bintang Asuhan Jose Mourinho di Benfica, Nomor 3 Nasibnya Tragis!

By Beri Bagja - Rabu, 18 Oktober 2017 | 20:16 WIB
Pelatih Manchester United, Jose Mourinho, mencium trofi juara Liga Europa setelah membawa tim mengalahkan Ajax Amsterdam di Friends Arena, Solna, 24 Mei 2017. (ODD ANDERSEN / AFP)

Lawatan Manchester United ke Benfica pada duel Liga Champions, Kamis (19/10/2017) dini hari WIB, emosional bagi pelatih Setan Merah, Jose Mourinho.

Jose Mourinho mudik ke Portugal dan bernostalgia mendatangi markas tim yang pernah dibesutnya.

Peramu taktik kondang berusia 54 tahun itu mengawali karier sebagai pelatih kepala di Benfica.

Periode masa bakti Mou di sana cuma seumur jagung, tiga bulan saja antara September-Desember 2000.

Wajar kalau tak ada trofi yang mampir di kabinet piala Benfica saat itu.

Mourinho naik pangkat dari asisten menjadi pelatih kepala guna meneruskan pekerjaan Jupp Heynckes - arsitek Bayern Muenchen kini.

Meski kehadirannya singkat, Mourinho mampu memberikan perubahan signifikan buat klub.

(Baca Juga: Penyelamatan David de Gea 2017 dan 2016, Mana Lebih Brilian?)

Saat itu masih berusia 37 tahun, Mou melakukan berbagai rekonstruksi.

Dia mempromosikan sejumlah pemain dari tim cadangan, mempersempit lapangan latihan agar efektif, meminta lebih banyak pencari bakat, dan lebih fokus mengasah skill pemain dengan bola daripada kebugaran.

Dengan metode segar itu, Jose Mourinho disebut lebih maju 10 tahun dari pelatih lain.

"Segera setelah bekerja dengan dia, semua keraguan hilang. Mourinho punya metode inovatif dan memotivasi semua orang," kata eks pemainnya saat di Benfica, Fernando Meira, dikutip BolaSport.com dari Manchester Evening News.

Mourinho mengundurkan diri menjelang akhir tahun setelah mengetes presiden baru Benfica ketika itu, Manuel Vilarinho, dengan permintaan kontrak baru.

Vilarinho menolak dan Mourinho lantas meninggalkan Benfica.

Setelah itu, dia bekerja di Uniao de Leiria (2001-2002) dan sisanya bertabur gemerlap prestasi bareng FC Porto, Chelsea, Inter Milan, Real Madrid, dan kini di Manchester United.

(Baca Juga: Isi Curhat Philippe Coutinho soal Peran Jose Mourinho dalam Kariernya)

Beberapa tahun setelah menolak permintaan Mourinho, Vilarinho mengungkapkan frustrasi karena enggan mempertahankannya.

"Kembalikan saya ke masa lalu, dan saya akan melakukan hal sebaliknya: memperpanjang kontrak Mourinho," ujar Vilarinho di Daily Mail.

Selama tiga bulan di Benfica, Mourinho juga memiliki sejumlah pemain andalan. Berikut 4 di antaranya.

1. Maniche

Salah satu pemain favorit Jose Mourinho bukan cuma di Benfica.

Eks gelandang bernama lengkap Nuno Ricardo de Oliveira Ribeiro ini merupakan jebolan akademi Benfica dan dibawa Mou ke Porto (2002) serta Chelsea (2006).

2. Karel Poborsky

Poborsky pindah ke Benfica setelah membela Manchester United pada 1996-1998.

Legenda Rep. Ceska ini memperkuat Benfica dalam 61 partai liga sebelum hengkang ke Lazio pada 2001.

3. Robert Enke

Mantan anak asuh Mourinho di Benfica yang mengalami nasib paling tragis.

Mendiang kiper asal Jerman ini memperkuat Benfica pada 1999-2002.

Saat berstatus pemain Hannover, Enke melakukan bunuh diri pada 10 November 2009 dengan cara menabrakkan diri ke kereta yang sedang melaju dekat stasiun di Eilvese, Jerman.

4. Pierre van Hooijdonk

Mantan striker yang jago mengeksekusi bola mati ini termasuk disukai Mourinho walau banyak pihak menilainya kontroversial.

Van Hooijdonk membela Benfica pada 2000-2001 dengan ukiran 19 gol dari 30 penampilan liga.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P