Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kesuksesan Paris Saint-Germain melaju ke fase 16 besar Liga Champions 2017-2018 tak lepas dari prestasi besar bek kiri mereka, Layvin Kurzawa.
Berkat aksinya, Paris Saint-Germain menang 5-0 atas Anderlecht di Parc des Princes, Selasa atau Rabu (1/11/2017) dini hari WIB.
Kurzawa mencetak 3 gol dari 5 gol PSG pada menit ke-52, 72, dan 78.
Fua gol PSG lainnya disumbangkan Marco Verratti (menit ke-30) dan Neymar (45+4').
PSG memastikan tiket ke fase gugur setelah meraup 12 poin dari 4 pertandingan di Grup B.
(Baca Juga: Dele Alli Tidak Terkejut Tottenham Hotspur Taklukkan Real Madrid)
Mereka unggul atas tim runner-up, Bayern Muenchen, yang juga dipastikan lolos ke 16 besar berkat catatan 9 poin.
Adapun dua posisi terbawah ditempati Celtic FC (3 poin) dan Anderlecht (0).
Dilansir BolaSport.com dari Opta, Kurzawa tercatat sebagai bek pertama yang mengukir hat-trick dalam sejarah partai Liga Champions.
Tiga gol eks pemain AS Monaco tersebut seluruhnya muncul pada babak kedua.
Gol pertama terjadi ketika dia menyambar bola muntah hasil tendangan bebas Neymar yang memantul tiang gawang.
#Kurzawa 3rd Goal #PSG #PSGAND #ParisSaintGermain vs #Anderlecht pic.twitter.com/bqdRJY4X1a
— AquibHasmi Saiyed (@HasmiAquib) October 31, 2017
Kurzawa menceploskan brace alias dua gol setelah menanduk crossing Dani Alves yang sempat membentur Giovani Lo Celso di muka gawang Anderlecht.
#Kurzawa 4th Goal #PSG #PSGAND #PSGAnderlecht pic.twitter.com/EfHNPbeRXs
— AquibHasmi Saiyed (@HasmiAquib) October 31, 2017
Akhirnya, Kurzawa melengkapi hat-trick dengan tembakan kaki kiri menyilang ke pojok gawang musuh sebagai muara kerja sama apik Cavani dan Angel Di Maria.
#Kurzawa 5ft Goal #PSG #PSGAND #PSGAnderlecht pic.twitter.com/ppOraSi2hw
— AquibHasmi Saiyed (@HasmiAquib) October 31, 2017
Bagi Kurzawa, torehan hat-trick pada laga ini juga tercatat sebagai trigol perdana dalam karier profesional.
"Sungguh kebahagiaan yang besar. Kaget bisa mencetak hat-trick karena saya seorang defender," katanya, dikutip BolaSport.com dari Four Four Two.
"Kredit saya tujukan kepada rekan setim karena tanpa bantuan mereka, saya tak akan bisa mencetak gol-gol ini," ujarnya.
(Baca Juga: Jebol Gawang Man City, Pemain Ini Tak Pernah Gagal Penalti dalam 4 Tahun!)
Diperas
Ini kali kedua Layvin Kurzawa menjadi bahan pembicaraan dalam 3 bulan terakhir.
Sebelumnya, September lalu dia juga menyita perhatian publik.
Saat itu bukan soal permainannya, tapi kasusnya.
Kurzawa diperas kelompok kriminal.
Modusnya, dia difitnah dengan video dirinya yang sedang pesta sisha bersama kawan-kawannya di sebuah bar.
Para penjahat itu mengatakan, di video itu ada rekaman bahwa Kurzawa dan rekan-rekannya membicarakan pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps.
Mereka juga menertawakan dan mengkritiknya.
(Baca Juga: Pesan Juergen Klopp untuk Pemain Liverpool yang Berbuah Kemenangan Telak atas Maribor)
Para penjahat mengancam akan menyebar video itu jika Kurzawa tak mau memberikan uang tebusan sebesar 100.000 euro (sekitar Rp 1,5 miliar).
Layvin Kurzawa tak mau memenuhi tekanan para penjahat tersebut dan melaporkannya ke polisi.
Akhirnya, polisi berpura-pura sebagai perantara Kurzawa dan mampu menjebak tiga pelaku.
Seminggu kemudian, polisi menangkap dua orang lagi yang terlibat dalam jaringan pemerasan tersebut.
Total, polisi menangkap 5 penjahat setelah laporan layvin Kurzawa.
Caranya, polisi menyadap telepon Kurzawa dengan para penjahat itu, hingga akhirnya mampu mendeteksi posisi mereka dan melakukan penggerebekan. (*)