Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Anderlecht, Hein Vanhaezebrouck, menyanjung juru taktik Bayern Muenchen, Jupp Heynckes, menjelang pertemuan kedua tim dalam laga Grup B Liga Champions di Stadion Constant Vanden Stock, Brussels, Rabu (22/11/2017) waktu setempat atau Kamis dini hari WIB.
"Jupp Heynckes memiliki karier fantastis. Dia meninggalkan Bayern setelah memenangi segalanya dan sejak kembali, dia menanamkan ciri khasnya dalam permainan Bayern dan sekarang mereka tidak bisa berhenti menang," kata Hein Vanhaezebrouck seperti dilansir BolaSport.com dari UEFA.com.
"Dia merupakan panutan hebat untuk kami semua," ucap Vanhaezebrouck.
(Baca Juga: 5 Pemain Manchester United Sangat Disegani karena Berpostur Lebih dari 190 Cm!)
Heynckes telah menyumbangkan banyak gelar bagi Bayern.
Dia bahkan meninggalkan Bayern pada 30 Juli 2013 setelah mempersembahkan tiga gelar, yakni Liga Jerman, DFB Pokal, dan Liga Champions.
Kini, Heynckes ditunjuk kembali menangani Bayern demi mengangkat prestasi tim berjuluk Die Roten yang tak pernah lagi mengangkat trofi Si Kuping Besar sejak 2013.
(Baca Juga: Pep Guardiola Puji Pelatih Berdarah Indonesia yang Akhiri Puasa Gelar Timnya Selama 18 Tahun)
Akan tetapi, Anderlecht, yang masih terpuruk di dasar klasemen Grup B dengan 0 poin bersiap tampil habis-habisan demi menjaga asa tetap bersaing di ajang Eropa.
38' GOAL! 2-0 @FCBayernEN
New hairstyle but same old Lewandowski. Doubles the lead after being teed up by Vidal.#FCBFCA pic.twitter.com/HIXRJcYbuI
— FOX Sports LIVE! (@FSAsiaLive) November 18, 2017
"Kami hanya perlu menampilkan permainan terbaik melawan Bayern," ujar Vanhaezebrouck.
"Jika kami tak mampu mendapatkan poin maka akan sangat, sangat sulit untuk tetap bisa berkompetisi di Eropa," tutur Vanhaezebrouck.
(Baca Juga: Pep Guardiola Sebut 2 Klub Kandidat Juara Liga Champions)
Anderlecht mesti bersaing dengan Celtic yang saat ini bercokol di urutan ketiga dengan tiga poin.
Anderlecht dan Celtic berebut posisi ketiga agar bisa melanjutkan kiprah di Eropa meski harus turun kasta ke Liga Europa.