Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mimpi Qarabag untuk melaju jauh pada gelaran Liga Champions musim ini sepertinya hanya tinggal isapan jempol semata.
Qarabag membuat sebuah sejarah setelah menjadi tim asal Azerbaijan pertama yang mampu lolos ke babak grup Liga Champions.
Namun Qarabag langsung dihadapkan pada kenyataan bahwa mereka tergabung dengan tiga tim kuat, Chelsea dari Inggris, AS Roma asal Italia, dan Atletico Madrid wakil Spanyol.
Hasilnya dari lima laga yang sudah dijalani, Qarabag resmi menjadi juru kunci karena cuma mampu memperoleh dua angka saja.
Namun hasil ini banyak dipengaruhi oleh "ketidakberuntungan" Qarabag dalam tiga laga terakhir.
(BACA JUGA: Siapa Bisa Bobol Gawang Ter Stegen yang Sedang Tampil Apik?)
Pada pertandingan matchday ketiga sampai kelima, salah satu pemain Qarabag selalu mendapat hadiah kartu merah dari wasit.
Tapi uniknya, dari tiga laga terakhir tersebut, Qarabag berhasil meraih dua hasil imbang dan hanya sekali kalah.
Hal ini bermula pada matchday ketiga saat Qarabag bermain imbang 0-0 melawan Atletico, penyerang mereka, Dino Ndlovu, harus diusir wasit pada menit ke-75.
Sedangkan pada matchday keempat, Qarabag kembali berhasil menahan Atletico, kali ini dengan skor 1-1 namun juga harus kehilangan pemain setelah Pedro henrique diberi kartu merah menit ke-59.