Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Musim ini, untuk pertama kalinya lima klub Liga Inggris berhasil melaju ke fase gugur Liga Champions.
Dari kelimnya bahkan hampir semua klub menjadi pemuncak klasemen, kecuali Chelsea yang menjadi runner-up.
Keberhasilan ini ternyata menjadi kesempatan bagus bagi para tim Liga Inggris.
Dilansir BolaSport.com dari Sportskeeda, terdapat lima alasan mengapa tim Liga Inggris berpeluang menjadi Liga Champions musim ini.
5. Jumlah Tim
Secara matematis, jumlah klub dari Liga Inggris lebih banyak dari perwakilan liga lain (5 dari 16 tim).
Meski bukan pertama kali suatu liga mengirimkan lima wakil ke Liga Champions, Liga Inggris menjadi yang pertama memiliki lima wakil yang lolos ke babak 16 besar.
Spanyol pernah mengirimkan 5 wakil pada musim 2015-2016, namun tidak semua berhasil lolos ke babak 16 besar.
4. Kekuatan Tim
Kelima tim perwakilan Liga Inggris dinilai punya kekuatan untuk berbuat banyak di Liga Champions musim ini.
Empat tim membuktikan diri menjadi pemuncak grup, hanya Chelsea yang menjadi runner-up, dan itu bukan hal buruk.
Bukan tidak mungkin tim asal Inggris kembali unjuk gigi, apalagi mereka tidak akan saling bertemu.
3. Performa Tim Lain
Real Madrid, Barcelona, Bayern Muenchen, Paris Saint-Germain, dan Juventus bukanlah tim kacangan.
Meski tak semua tampil menurun, musim ini performa mereka kerap diganjal cedera pemain.
Meski tak kebal dari cedera, tim Inggris bisa memanfaatkan kondisi calon lawan mereka.
2. Faktor Pemain Bintang
Inggris punya pemain-pemain yang memiliki kualitas mumpuni dan berstatus bintang.
Sebut saja Eden Hazard, Paul Pogba, Mohamed Salah, Harry Kane, hingga Kevin De Bruyne.
Para pemain ini bisa mendongkrak permainan tim-tim Liga Inggris.
1. Faktor Pelatih
Tak diragukan lagi, faktor pelatih juga menjadi penunjang suatu tim.
Jose Mourinho, Pep Guardiola, Antonio Conte, Juergen Klopp, dan Mauricio Pochettino adalah deretan manajer terbaik yang melatih tim-tim Liga Inggris.
Meski hanya Jose Mourinho dan Pep Guardiola yang pernah meraih trofi Liga Champions, bukan berarti manajer lain tidak punya potensi.