Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ada kisah unik dari juara Ukraina, Shakhtar Donetsk. Mereka harus menjadi musafir pada ajang Liga Champions karena konflik yang sedang melanda negara tersebut.
Juara Liga Ukraina musim lalu, Shakhtar Donetsk, harus rela menjadi musafir selama tiga tahun terakhir.
Hal itu karena kondisi Kota Donetsk dan Donbass Arena, markas asal mereka, yang tidak kondusif akibat konflik pemerintah Ukraina dengan gerakan separatis sejak 2014.
Kondisi ini membuat mereka harus mengungsi ke Stadion Metalist di Kharkiv yang berjarak 240 km dari Donetsk pada musim ini setelah dalam tiga musim terakhir Shakhtar mengungsi ke Stadion Arena Lviv.
Meski bermain jauh dari kota asal mereka, hal ini tak memengaruhi performa klub berjuluk Hirnyky di Liga Champions.
Pada Liga Champions musim ini Shakhtar Donetsk mencatat hasil sempurna di kandang mereka yang baru, Stadion Metalist.
Korban terakhir skuat asuhan Paulo Fonseca ini adalah AS Roma.
(Baca Juga: Legenda Chelsea Sarankan Marcus Rashford untuk Tinggalkan Manchester United)
Klub berjuluk Serigala Ibu Kota harus rela takluk 1-2 dari Shakhtar Donetsk pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Kamis (22/2/2018).
Sebelumnya di babak fase grup, Shakhtar Donetsk mampu menyapu bersih semua laga kandang dengan kemenangan.
Bahkan Taison dkk sukses menaklukkan dua tim kuat, yaitu Napoli dan Manchester City dengan skor yang sama 2-1.
Salah satu kunci keberhasilan Shakhtar Donetsk tampil sebagai tim musafir adalah sambutan apik publik Kharkiv, kota di mana mereka mengungsi, yang memberikan dukungan kepada pemegang 10 gelar juara Liga Ukraina itu jika tampil di Stadion Metalist.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Umum Shakhtar Donetsk, Sergei Palkin, dilansir BolaSport.com dari Daily Mail.
"Pertandingan yang kami lakukan di Kharkiv telah membuktikan bahwa ada banyak penggemar Shakhtar di wilayah ini," katanya.
"Hal ini akan memungkinkan kami untuk lebih dekat dengan penggemar, dan saya yakin bahwa kami dapat membuat mereka bahagia dengan kinerja dan hasil terbaik," tuturnya.
Perjuangan Shakhtar Dontesk di Stadion Metalist masih berpeluang terus berlanjut di Liga Champions jika mereka sukses mengatasi AS Roma di Olimpico Roma pada leg kedua, Rabu (13/3/2018).
Shakhtar Donetsk adalah bukti bahwa keterbatasan dan konflik tak menghalangi mereka bisa berprestasi di dunia sepak bola.