Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pasca Disingkirkan Real Madrid dari Liga Champions, Masalah PSG Ternyata 'Terkait' Gaya di Perusahaan Minyak

By Estu Santoso - Jumat, 9 Maret 2018 | 08:33 WIB
50 pendukung PSG mendatangi hotel Real Madrid di Paris malam sebelum laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2018 (thelocal.fr)

Orang tersebut hidup untuk sepak bola dan memiliki pengetahuan yang spesifik.

”PSG tidak memiliki bos, bosnya adalah orang yang telah membayar semuanya. Emir Qatar bukan bagian dari tim,” tutur Tapie yang dikutip BolaSport.com dari Marca.

(Baca juga: Tiger, Satu Lagi Orang Kaya dari Thailand yang Memiliki Saham Mayoritas Klub Liga Inggris)

Real Madrid mengalahkan juara Ligue 1 dengan meyakinkan untuk melaju ke perempat final Liga Champions.

Los Blancos menang agregat 5-2 atas PSG, bahkan pada leg kedua babak 16 besar, Real Madrid menang 2-1 di Parc des Princes.

”Sepak bola bukan olahraga individual,” ujar Tapie melanjutkan.

(Baca juga: Pemain dengan Status Marquee Player Ini Bersinar dan Produktif, setelah Meninggalkan Klub Indonesia)

”Tetapi untuk PSG itu adalah olahraga individu yang dimainkan sebagai sebuah tim,” katanya.

Diakui Tapie, Madrid memainkan pemain muda yang bukan terbaik, tetapi ada budaya sebagai sebuah tim dan semua orang menganut proyek ini.

”Di PSG, posisi sayap satu adalah (Kylian) Mbappe, lalu sayap lain ada pemain lain. Mereka harus saling melengkapi dan untuk saat itu tidak terjadi.”