Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manchester United tersingkir dari Liga Champions setelah kalah 1-2 dari Sevilla pada leg kedua babak 16 besar, Rabu (14/3/2018) WIB.
Imbang 0-0 pada pertemuan pertama di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Manchester United gagal memanfaatkan keuntungan bermain di kandang pada leg kedua.
Di Old Trafford, The Red Devils justru harus takluk 1-2 dari Sevilla.
Alhasil, langkah Man United harus terhenti di babak 16 besar.
Beberapa hari sebelum laga dimulai, dalam konferensi pers sebelum partai kontra Sevilla, pelatih Man United, Jose Mourinho, sempat mengeluarkan pernyataan keras.
Manajer asal Portugal itu menyerang mantan pelatih Crystal Palace, Frank de Boer.
Menurut Mourinho, De Boer adalah sosok pelatih terburuk dalam sejarah Liga Inggris.
"Saya membaca beberapa kutipan dari pelatih terburuk dalam sejarah Premier League. Frank de Boer, tujuh pertandingan, tujuh kekalahan, dan nihil gol," ucap Mourinho seperti dilansir BolaSport.com dari Mirror.
(Baca Juga: Dua Gol Pemain Pengganti Sevilla Singkirkan Manchester United dari Liga Champions)
Akar dari permasalahan ini adalah komentar De Boer soal wonderkid Man United, Marcus Rashford.
Menurut De Boer, Rashford tak akan berkembang jika dilatih oleh Mourinho yang terkenal kerap menelantarkan talenta-talenta muda.
Namun, komentar itu justru dibalas dengan pedas oleh Mourinho.
"Jika Marcus dilatih oleh Frank de Boer, dia akan belajar bagaimana caranya kalah karena timnya takluk dalam setiap pertandingan," kata eks pelatih Chelsea itu.
Komentar pedas Mourinho tersebut menuai kontroversi.
(Baca Juga: Jose Mourinho: Tersingkir dari Liga Champions Bukan Hal Baru bagi Manchester United!)
Memang De Boer memiliki catatan hitam ketika melatih Crystal Palace awal musim ini.
Pria asal Belanda itu tak sekali pun mengantarkan kemenangan kepada The Eagles.
Alhasil jabatan De Boer harus dicopot dan digantikan oleh Roy Hodgson.
Namun jika ditilik aspek sejarah, De Boer termasuk pelatih yang berprestasi.
De Boer merupakan peraih gelar Rinus Michels karena mampu membawa Ajax Amsterdam menjuarai Liga Belanda alias Eredivise tiga musim berturut-turut.
Satu musim kemudian, pria 47 tahun itu menjadi pelatih pertama yang mampu menjuarai Liga Belanda empat kali berturut-turut (2010-204).