Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gol akrobatik Cristiano Ronaldo menjadi pemanis dalam kemenangan 3-0 Real Madrid atas Juventus pada leg pertama perempat final Liga Champions, Selasa (3/4/2018).
Cristiano Ronaldo bersinar lewat ukiran sepasang gol dalam duel akbar di Juventus Stadium.
Gol kedua sang superstar, yakni pada menit ke-64, tercipta lewat cara spektakuler.
Kapten timnas Portugal itu menyambut umpan Dani Carvajal dengan sebuah tendangan salto.
Sepakan Cristiano Ronaldo bahkan bikin bengong Gianluigi Buffon yang berdiri di bawah mistar gawang Juventus.
— - (@MU6HD) April 3, 2018
Gol tersebut langsung membuat heboh para pendukung Juventus.
Seakan terpukau, para suporter Juventus memberikan standing applause, atau tepuk tangan untuk mengapresiasi gol Ronaldo.
Para suporter Juventus seperti sejenak melupakan hasil di lapangan dan memilih menikmati jalannya pertandingan.
Madre mía @Cristiano
El Juventus Stadium en pie aplaudiendo su OBRA DE ARTE!#Golazo #JuveRealMadrid
— Diego M. Fernández (@diegomiguel4) April 3, 2018
#0-2 pic.twitter.com/qHltueQENi
Cristiano Ronaldo pun mengunggah gol spektakuler tersebut di akun Instagram dengan caption "Kerja keras akan selalu menuai hasil."
Sekilas ungkapan ini sederhana, namun bagi Cristiano Ronaldo kata ini memiliki makna yang sangat mendalam.
Tentu masih segar di ingatan semua orang ketika Ronaldo mengawali La Liga 2017/2018 dengan sangat buruk dan sempat mandul gol.
Semua orang beramai-ramai mengatakan karier Ronaldo telah tamat dan sudah waktunya dia pensiun.
Suara-suara sumbang begitu keras terdengar hingga sang kakak pun ikut menanggapi hal tersebut di akun Instagramnya.
"Saya ingin mengatakan kepada kamu, Cristiano. Ketika kamu masih berusia 12 tahun, kamu tiba di Lisbon dengan penuh air mata dan harapan. Kami bilang cuma seorang anak kecil dari Madeira. Setelah lima tahun berlalu, kamu bermain di tim utama Sporting dan mereka mengatakan kamu menggila-gilakan skill bermain. Beberapa bulan berikutnya, kamu direkrut Manchester United. Ketika kamu tiba di Inggris, mereka bilang kamu cuma bagian dari masa depan, tetapi dalam enam musim kamu mencetak 118 gol, Ketika Real Madrid membeli kamu, mereka bilang kamu cuma menjual jersey, tetapi sejak 2009 kamu telah mencetak 422 gol dalam 418 pertandingan, dan kamu siap memecahkan rekor klub. Di 2008, kamu bisa meraih Ballon d'Or dan mereka bilang itu gelar terakhir yang bisa kamu dapat. Nyatanya, kami bisa mendapatkan empat gelar lagi. Saat menjadi kapten Timnas Portugal, mereka bilang kamu menjadi kapten karena karisma saja tanpa memiliki jiwa kepemimpinan. Tapi di 2016 kamu membuat Portugal untuk pertama kalinya menjadi juara Euro. Kini, ketika kamu sudah lama tidak mencetak gol seperti alien di dua tiga pertandingan, mereka bilang karier kamu sudah tamat. Jangan khawatir, ketika kamu tersenyum menerima hadiah di atas Menara Eifel atau mencetak gol kemenangan dan membuat rekor, mereka hanya bisa melihat kamu sambil bertepuk tangan, karena hanya itu yang mereka bisa lakukan," tulis Katia.
Akhirnya Ronaldo pun bekerja ekstra keras untuk bisa membungkam pengkritiknya.
(Baca Juga: Bukti Bahwa Real Madrid Tak Terlalu Perkasa di Hadapan Juventus)
Bahkan musim ini Ronaldo sukses memecahkan rekor sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Champions dan sebagai pemain yang selalu mencetak gol dalam 10 laga Liga Champions secara berturut-turut.