Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pertandingan Manchester City dan Liverpool diwarnai oleh keputusan wasit yang menganulir gol Leroy Sane pada laga leg kedua babak perempat final Liga Champions di Stadion Etihad, Manchester, Inggris, Rabu (11/4/2018) dini hari WIB.
Gol Leroy Sane tersebut terjadi pada menit ke-42. Namun, wasit Antonio Mateu Lahoz menganulirnya.
Pasalnya, Sane didakwa telah berdiri di posisi off-side terlebih dahulu sebelum memberikan umpan.
Keputusan tersebut menimbulkan pertanyaan banyak pihak. Kalau mengacu pada tayangan ulang, Sane menyambar bola yang memantul dari kaki pemain Liverpool, James Milner.
Di atas kertas, "salah umpan" Milner ke Sane seharusnya tidak memengaruhi keabsahan gol Sane.
Namun, ada hal lain yang memberatkan pemain asal Jerman tersebut.
(Baca Juga: Juventus Sudah Lelah Menunggu Kepastian dari Emre Can?)
Peraturan offside yang ditulis di Laws of the Game FIFA mendukung keputusan wasit untuk menganulir gol Sane.
Laws of the Game FIFA menyebutkan bahwa: "Seorang pemain berada di posisi offside apalagi dia berada lebih dekat dengan garis gawang ketimbang bola dan lawan kedua terakhir."
Tayangan ulang menunjukkan bahwa hanya ada satu pemain Liverpool yang posisinya lebih dekat dengan garis gawang Liverpool ketimbang Sane.
Artinya, terlepas dari fakta bahwa Sane menyambar bola dari pemain lawan, posisi berdiri Sane tidak mendukung gol tersebut menjadi sah.
(Baca Juga: Mo Salah Samai Rekor Eto'o, Pertanda Liverpool Mustahil Juara Liga Champions?)
Aturan dari Laws of the Game juga menyebutkan: "Seorang pemain akan dianggap offside karena menyentuh bola, kalau dalam pendapat wasit, tidak ada rekan setimnya dalam posisi onside yang punya kesempatan memegang bola."
Tayangan ulang yang sama menunjukkan tidak ada pemain Manchester City lain yang punya kesempatan menyentuh bola rebound kiper Liverpool, Loris Karius.
Hal itu membuktikan ada dua aturan yang membuat gol Sane menjadi tidak sah.