Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Banyak perhatian yang tersedot mengenai reaksi keras Gianluigi Buffon dalam laga Real Madrid Vs Juventus pada Kamis (12/4/2018).
Gianluigi Buffon tunjukkan reaksi keras saat Real Madrid mendapatkan hadiah penalti kala Medhi Benatia menjatuhkan pemain tuan rumah di kotak terlarang.
Kejadian yang berlangsung pada menit akhir tambahan waktu ini harus membawa Buffon terkena kartu merah dari wasit Michael Oliver.
Namun ternyata, sikap Buffon mendapatkan dukungan dari mantan rekan di timnas Italia, Marco Materazzi.
Ya, Materazzi adalah pilar penting kala Italia membungkan Prancis di partai final Piala Dinia 2006.
(Baca Juga: Layakkah Mohamed Salah, Sergio Aguero, dan Harry Kane Jadi Trio Serangan Terbaik Liga Inggris 2017-2018?)
Materazzi adalah sang pencetak gol penyeimbang pada menit ke-17 sekaligus biang kerok dikeluarkannya mantan pemain timnas Prancis yang kini menjadi pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane.
Bukan membenarkan, Materazzi berharap bahwa setiap pihak memahami kondisi Buffon sebagai kapten tim dan menempatkan diri sebagai sang kiper saat itu.
"Untuk dipahami, Anda harus mengalami salah satu momen ini. Di bawah jersey-nya, ada seseorang dengan jantung yang berdetak kencang, mengalirkan darah yang mengisi semua pembuluh," kata Materazzi dikutip BolaSport.com dari laman La Gazzetta Dello Sport.
"Hormati apa yang telah dilakukan Gigio (sapaan akrab Buffon). Pada saat-saat ini, ketika anda ingin mencapai tujuan penting, ini bisa terjadi," ucap sang legenda menambahkan.
(Baca Juga: Hasil Lengkap Liga Inggris Pekan ke-34 - Double Gameweek: Chelsea Untung, Man United dan Spurs Buntung)
Bagi Materazzi, Buffon lebih baik meminta maaf atas hal yang ia lakukan, meskipun ia bersikukuh tak lakukan hal salah.
"Dalam beberapa waktu, saya akan bertanya apakah dia akan tertawa, melihat kembali situasi tersebut. Saya juga telah salah berkali-kali mengalaminya, yang penting adalah untuk memahaminya dan mungkin suatu hari nanti kita meminta maaf," ucap Materazzi.
"Kita semua adalah manusia. Saya ingin melihat ini terjadi pada saya, hanya untuk melihat berapa banyak yang akan membela saya, seperti dengan Gigi," ucap mantan pelatih Chennaiyin FC ini.