Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kiprah Pelatih Bayern Muenchen, Jupp Heynckes, terbilang luar biasa. Selain berambisi meraih treble winner, catatan mengesankan lain akan menunggunya sebelum pensiun pada akhir musim nanti.
Pelatih Bayern Muenchen, Jupp Heynckes, berencana menyingkirkan Real Madrid jelang laga leg pertama semifinal Liga Champions, Rabu, (25/04/2018) atau Kamis dini hari WIB.
Langkah itu disebut sebagai modal penting memuluskan ambisinya meraih treble winner untuk kali kedua sejak 2013.
Seperti diketahui, Bayern telah menyabet juara Liga Jerman awal bulan ini.
Selain itu, mereka telah pastikan tempat di final Piala Jerman usai mengalahkan Bayer Leverkusen pada babak semifinal sepekan lalu.
(Baca Juga: Juergen Klopp Tega Tipu Pemain Liverpool demi Lolos ke Final Liga Champions)
Pelatih yang antarkan Real Madrid menjadi kampiun Liga Champions musim 1997-1998 itu juga tak menampik bahwa pertemuan kedua tim adalah laga akbar antar klub se-antero Eropa.
"Saya rasa partai ini adalah bentrokan dahsyat di Liga Champions," ucap Heynckes dikutip BolaSport.com dari laman AFP.
"Laga ini adalah pertemuan dua tim dengan tradisi hebat di kancah Eropa. Ini adalah undian yang sulit bagi kedua tim yang memiliki permainan atraktif," Heynckes menambahkan.
Aneh, Radja Nainggolan Sebut AS Roma Tak Perlu Menghimpun Motivasi untuk Hadapi Liverpool https://t.co/lwjUasNURo
— BolaSport.com (@BolaSportcom) April 24, 2018
Selain berkesempatan meraih treble winner, Heynckes yang pada 26 Mei nanti akan berusia 73 tahun akan menciptakan sejarah baru, andai Bayern menjuarai Liga Champions.
Ia akan menjadi pelatih tertua yang mampu memenangi kompetisi antar klub di kancah Eropa.
Sebelumnya, rekor itu dipegang oleh Raymond Goethals yang berhasil membawa Olympique Marseille merebut gelar juara Liga Champions musim 1992-1993. Saat itu, Goethals berusia 71 tahun lebih 231 hari.
Tentunya raihan prestasi tersebut adalah kado perpisahan terbaik bagi Heynckes yang memutuskan pensiun pada akhir musim, sebelum digantikan oleh Niko Kovac.