Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Aston Villa yang kini tak ada apa-apanya dulu pernah berjaya di Liga Champions. Aktor penting yang membuat mereka menyentuh puncak prestasi adalah Peter Withe yang pernah melatih timnas Indonesia.
Beberapa pelatih asing timnas Indonesia pernah mencatatkan prestasi hebat di dunia sepak bola.
Contohnya pelatih timnas Indonesia saat ini, Luis Milla, pernah berkarier di dua klub besar Real Madrid dan Barcelona, lalu pelatih timnas U-19 Indonesia (1988-1991) Josef Masopust juga punya prestasi mentereng dengan meraih penghargaan Ballon d'Or pada 1962.
Selain dua sosok tersebut masih ada mantan pelatih timnas Indonesia tahun 2000-an, Peter Withe, yang juga mempunyai pencapaian gemilang kala memperkuat klub Liga Inggris, Aston Villa.
Aston Villa kini memang tidak apa-apanya melihat klub asal kota Birmingham itu berada di kasta kedua Liga Inggris.
Namun setiap klub memiliki kisah manis di masa lalu, tak terkecuali bagi The Villans yang diperkuat Withe pada tahun 1980-an.
Flashback ke tanggal 26 Mei 1982, Aston Villa yang diperkuat Withe bertemu Bayern Muenchen di final Piala Eropa (sekarang Liga Champions).
Laga pamungkas tersebut berlangsung di Stadion De Kuip, Rotterdam, Belanda.
Keberhasilan Aston Villa menjuarai Liga Champions merupakan kebanggaan tersendiri bagi publik Inggris.
Karena torehan gelar juara Liga Champions yang diraih Aston Villa merupakan yang keenam kali secara beruntun untuk perwakilan Liga Inggris.
(Baca Juga: Sejarah Hari Ini, Inter Milan Tak Dapat Penalti Saat Pemain Juventus Jatuhkan Ronaldo)
Dalam laga itu di atas kertas Bayern Muenchen lebih diunggulkan dibandingkan Aston Villa, mengingat wakil Jerman tersebut menyandang peraih gelar Liga Champions tiga kali.
Aston Villa yang dilatih Tony Barton di musim pertamanya pun semakin berstatus underdog sejak menit pertama di laga tersebut.
Villa mendapat ujian berat di 10 menit pertama karena kiper veteran mereka, Jimmy Rimmer, harus ditarik keluar karena cedera.
Kiper cadangan Nigel Spink kemudian turun menggantikan peran Rimmer dimana laga tersebut menjadi laga kedua Spink di tim inti.
Bermain dengan kiper kedua yang belum kaya akan pengalaman di laga penting tentu membuat was-was, tetapi nyatanya Spink tampil apik menghalau serangan Karl-Heinz Rumenigge dkk.
Spink bermain solid dengan menahan gempuran Bayern pada 45 menit pertama, namun tentu harus ada pembeda di laga tersebut.
Sang pembeda di laga itu muncul pada menit 67'. Ya, ia adalah striker Aston Villa, Peter Withe.
(Baca Juga: Pensiun dari Sepak Bola, Cristiano Ronaldo Ungkap Profesi Selanjutnya)
Dengan pergerakan bola yang cepat Aston Villa menyerang lewat dribel memukau Tony Morley di kotak penalti Bayern.
Mencoba mengecoh Hans Weiner, Morley kemudian melepaskan umpan silang datar ke kotak penalti.
Withe yang tanpa penjagaan dengan mudahnya menyontek bola ke gawang Manfred Mueller.
#OTD in 1982: Aston Villa win the European Cup, Peter Withe's goal enough to see off Bayern Munich 1-0. pic.twitter.com/4kJrmwfe8u
— 1980s Football (@FootballInT80s) 26 Mei 2016
Gol yang dicetak Withe menjadi satu-satunya yang tercipta di laga itu.
Gelar Liga Champions menjadi gelar pertama Aston Villa di kancah internasional.
Namun prestasi Withe bersama Villa tak berhenti sampai di situ.
Withe kembali membawa Villa terbang tinggi dengan menjuarai Piala Super Eropa usai mengalahkan Barcelona 3-1.
Sempat kalah 0-1 di leg pertama dimana gol dicetak oleh Marcos Alonso Pena (ayah dari Marcos Alonso Mendoza, bek kiri Chelsea), Aston Villa kemudian membalas kekalahan itu dengan kemenangan 3-0 di leg kedua meski Withe sebagai ujung tombak tak mencetak gol.
Menjadi raja Eropa sayangnya Withe tak sanggup mengantarkan timnya menjadi juara Piala Dunia Antarklub.
Di akhir tahun 1982 Aston Villa yang bertemu wakil Amerika Selatan Penarol di Stadion Nasional, Tokyo, Jepang, takluk 0-2.
Dua gelar internasional yang diraihnya bersama Aston Villa merupakan yang terakhir di karier sepak bola Peter Withe.
(Baca Juga: Sejarah Hari Ini, Stadion Terbesar di Muka Bumi Dibuka)
Sosok yang kini berusia 66 tahun itu menghabiskan lima musim di Aston Villa dengan mencatatkan 182 penampilan dan 74 gol.
Setelah hengkang pada 1985 pria kelahiran Liverpool kemudian berpetualang ke sejumlah klub Inggris lain, sepeti Sheffield United, Birmingham City, Huddersfield Town, dan kembali lagi ke Aston Villa.
Setelah memutuskan pensiun pada 1991 Withe menjajal karier kepelatihan di Wimbledon.
Namun kesuksesan sebagai pelatih tidak ia raih di negeri sendiri.
Withe mencicipi gelar juara sebagai pelatih saat membesut timnas negara Asia Tenggara, yakni timnas Thailand.
Tim Gajah Putih dibawanya meraih gelar juara Piala Tiger (sekarang Piala AFF) pada tahun 2000 dan 2002.
Melihat prestasinya di kejuaraan antar negara Asia Tenggara membuat Indonesia kepincut dengan servis Withe.
PSSI kemudian merekrut Withe pada 2004 demi menuntaskan dahaga meraih gelar Piala Tiger.
Sayangnya ambisi itu tidak terealisasikan, Withe hanya mampu membawa Indonesia menduduki posisi runner-up pada Piala Tiger 2004.