Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Usai Final Liga Champions 2013-2014, Sergio Ramos Ternyata Pernah Dipilih Jadi Presiden Mesir

By Bagaskara Setyana Adhie Perkasa - Senin, 28 Mei 2018 | 16:45 WIB
Striker Liverpool, Mohamed Salah (kanan), kehilangan keseimbangan saat dijaga ketat oleh bek Real Madrid, Sergio Ramos, dalam laga final Liga Champions di Stadion NSC Olimpiyskiy, Kiev, Ukraina pada 26 Mei 2018. ( GENYA SAVILOV / AFP )

Di balik segala kontroversi yang terjadi antara Sergio Ramos dengan Mohamed Salah ternyata ada fakta menarik yang pernah terjadi sebelumnya.

Sosok Sergio Ramos seolah menjadi musuh baru bagi masyarakat Mesir setelah terlibat insiden yang membuat Mohamed Salah cedera pada final Liga Champions 2017-2018, Minggu (27/5/2018).

Yang membuat rakyat Mesir cukup geram adalah Mo Salah diragukan tampil untuk membela negara kebanggannya di Piala Dunia 2018 akibat cedera tersebut.


Striker Liverpool, Mohamed Salah (kiri), dikejar oleh bek Real Madrid, Sergio Ramos, dalam laga final Liga Champions di Stadion NSC Olimpiyskiy, Kiev, Ukraina pada 26 Mei 2018.(SERGEI SUPINSKY / AFP)

Kecaman pun datang dari masyarakat Mesir untuk kapten Real Madrid itu.

Bahkan, Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi, sampai ikut turun tangan untuk mendoakan Mohamed Salah.

(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa

Namun, di balik segala kontroversi yang terjadi saat ini, rupanya ada satu fakta menarik soal Sergio Ramos dan rakyat Mesir.

Sebelum dibenci seperti saat ini, Sergio Ramos ternyata pernah mendapatkan suara di pemilihan presiden Mesir pada tahun 2014.

Hal tersebut saat itu diketahui lewat unggahan salah satu akun Twitter fan Real Madrid, @RMadridInfo.

Akun tersebut mengunggah sebuah foto surat suara dari rakyat mesir dalam bahasa Arab.

Dalam kertas tersebut tecantum tulisan slogan #HalaMadrid dan tulisan "Sergio Ramos untuk Presiden" dalam bahasa Arab.

Menariknya voting tersebut dilakukan oleh seorang warga Mesir usai Ramos berhasil membawa Real Madrid juara Liga Champions musim 2013-2014.

Saat itu bek berusia 33 tahun itu berhasil menjadi penyelamat Real Madrid lewat gol sundulannya pada menit-menit akhir saat melawan Atletico Madrid.

Berkat sundulan tersebut pertandingan dilanjutkan ke babak tambahan waktu dan Real Madrid berhasil membalikkan keadaan untuk menjadi juara Liga Champions.

Hal tersebut tentu sangat berbanding terbalik dengan hubungan Sergio Ramos dan rakyat Mesir saat ini.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P