Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Satu pertanyaan muncul setelah Zinedine Zidane mundur dari kursi pelatih Real Madrid. Apakah ia bisa mengulangi prestasi di Liga Champions bersama klub lain?
Zinedine Zidane menanggalkan jabatannya di Madrid per 31 Mei 2018.
Keputusan tersebut disampaikan sang pelatih kepada publik hanya lima hari setelah membawa Los Blancos meraih trofi ke-13 Liga Champions atau ketiga secara beruntun.
Sejarah mencatat ada enam pelatih yang memiliki jalan cerita serupa dengan Zidane, yakni pergi dari Santiago Bernabeu setelah memberikan gelar di panggung Eropa.
(Baca juga: Pemain Kena Kartu Merah, Italia Gagal Menang dari Belanda)
Namun, cuma satu orang yang mampu kembali mengangkat trofi Si Kuping Besar bersama tim lain, yaitu Jupp Heynckes.
Setelah membawa Madrid jadi kampiun musim 1997–1998, ia mengulangi prestasi serupa bareng Bayern Muenchen pada edisi 2012–2013.
Selesai era Heynckes, Vicente del Bosque gantian mengantarkan Si Putih ke tangga juara sebanyak dua kali yaitu 1999–2000 dan 2001–2002.
Namun, ketika menjadi pelatih Besiktas selama rentang waktu 2004-2005, pria berumur 67 tahun itu gagal menggapai pencapaian yang sama.
(Baca juga: Ini Pemain Termurah di Piala Dunia 2018, Harganya Kalah dari Tas Syahrini)
Hal serupa terjadi pada Carlo Ancelotti.
Ia adalah sosok di balik kesuksesan Real Madrid sewaktu merajai Liga Champions 2013–2014.
Akan tetapi, eks juru taktik AC Milan itu menderita kegagalan saat berkompetisi bareng Bayern Munchen pada musim 2016-2017.
Anceloti akhirnya dipecat pada pertengahan musim berikutnya.
Tiga pelatih Madrid lain yang terkena kutukan Liga Champions adalah Jose Villalonga, Luis Carniglia, dan Migue Munoz.
Apakah Zidane bakal seperti Heynckes atau justru senasib dengan Ancelotti?
Menarik untuk dinantikan.
Daftar pelatih juara Liga Champions di Madrid: