Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mengapa Final Liga Champions Asia Digelar Kandang dan Tandang? Ini Jawabannya

By Thoriq Az Zuhri Yunus - Jumat, 28 Juli 2017 | 14:17 WIB
Striker Urawa Reds, Tadanari Lee dan bek Tomoaki Makini (kanan) melakukan selebrasi seusai timnya unggul 2-0 atas Jeju United pada laga leg kedua 16 besar Liga Champions Asia 2017 di Stadion Saitama 2002, Rabu (31/5/2017) malam. (Dok. AFC CHAMPIONS LEAGUE)

Berbeda dengan gelaran Liga Champions di Eropa, final kompetisi Liga Champions Asia digelar dalam dua leg, kandang dan tandang bagi masing-masing finalis.

Dilansir BolaSport.com dari website resmi Konfederasi Sepakbola Asia (AFC), isu tentang final yang dilangsungkan 2 leg ini sering menjadi perdebatan fan di media sosial.

Menurut AFC, ada beberapa alasan mengapa final kompetisi kasta tertinggi klub-klub asia ini harus dilaksanakan kandang dan tandang.

Berikut ini alasan-alasan AFC tentang final dua leg tersebut:

  1. Memberikan kompetisi yang lebih adil dan kesempatan untuk fan kedua klub yang masuk final untuk menyaksikan partai final tersebut.
  2. Mempermudah pelaksanaan pertandingan dan persiapan tuan rumah.
  3. Pemasukan dari uang tiket untuk kedua klub.
  4. Memastikan lebih banyak penonton dan media yang menyaksikan dari kedua partai kandang klub yang bersangkutan.

Liga Champions Asia mengadopsi final dua leg sejak tahun 2003.

Namun, pada 2009 dan 2010, partai final diadakan hanya sekali di tempat netral.

Tahun 2011 dan 2012, final diadakan satu kali di salah satu kandang finalis dengan ditentukan melalui undian.

Sejak 2013 sampai sekarang, final Liga Champions Asia kembali dilangsungkan 2 leg, kandang dan tandang bagi kedua finalis.