Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Cristiano Ronaldo blak-blakan tentang masa kecil selama di Portugal.
Ronaldo ternyata harus menempuh cara ekstrem untuk dapat bermain sepak bola.
Selain sang ayah, keluarga Ronaldo ternyata awalnya bukan penikmat sepak bola.
Berikut 7 fakta menarik tentang masa kecil megabintang Real Madrid tersebut.
1. Berawal dari sepak bola jalanan
Untuk satu hal ini, anak-anak Indonesia pun pasti punya pengalaman serupa.
Siapa sangka ternyata pengalaman Ronaldo justru lebih ekstrem.
Ia bermain sepak bola di jalanan Portugal yang penuh dengan kendaraan bermotor.
2. Ayah sebagai sumber inspirasi
Usai "pensiun" dari sepak bola jalanan, Ronaldo bergabung dengan tim muda dari klub lokal bernama CF Andorinha.
Sang ayah yang bekerja sebagai petugas perlengkapan di klub tersebut terus menasihati Ronaldo agar bergabung dengan tim profesional.
Ronaldo mendaftar ke Andorinha di usia tujuh tahun dan bertahan selama tiga tahun di klub tersebut.
(Baca Juga: Masa Kecil Cristiano Ronaldo Ternyata Tak Jauh Berbeda dengan Anak-anak Indonesia)
3. Sempat tak paham aturan
Hari pertama bergabung dengan Andorinha, Ronaldo sudah dijejali oleh berbagai macam aturan dari klub tersebut.
Ronaldo mengakui bahwa ia sebelumnya tak paham akan hal tersebut meski akhirnya menyukai peraturan yang diberlakukan.
4. Suporter pertama
Suporter pertama Ronaldo tak lain adalah sang ayah sendiri.
Pria bernama Jose Dinis Aveiro tersebut selalu berdiri di tepi lapangan setiap pertandingan untuk mendukung sang anak.
5. Merayu anggota keluarga yang lain
Sang ibu dan kakak perempuan Ronaldo ternyata bukan penikmat sepak bola.
Namun, setelah beberapa pertandingan dan Ronaldo terus mencetak gol, mereka pun datang menyaksikan ia bermain.
(Baca Juga: Cristiano Ronaldo Blak-blakan soal Pengalaman Menjadi Ayah)
6. Sepatu bekas
Pemain yang kini mengenakan nomor punggung 7 tersebut tengah mengalami kesulitan ekonomi pada tahun-tahun awal bergabung dengan Andorinha.
Ronaldo pun hanya memakai sepatu bekas dari sang kakak laki-laki atau sepupunya.
Meski begitu, Ronaldo tetap merasa nyaman dan begitu disayangi oleh anggota keluarganya.
7. Jauh dari rumah
Saat berumur 11 tahun, Ronaldo bergabung dengan akademi Sporting Clube de Portugal di ibu kota Portugal.
Ia pun harus meninggalkan keluarga untuk menempuh mimpi ke kota yang berjarak sekitar 972 kilometer tersebut.
"Saya menangis hampir setiap hari karena rasanya seperti pindah ke negara lain," tutur Ronaldo.
Kini, Ronaldo dapat berbahagia karena semua pengorbanan masa kecilnya terbayar lunas dengan menjadi pesepak bola profesional.
Ronaldo telah memenangi Ballon D'or sebanyak empat kali serta beragam trofi bergengsi bersama Real Madrid dan Manchester United.