Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kesan Pertama Gabriel Jesus Bermain di La Paz

By Verdi Hendrawan - Sabtu, 7 Oktober 2017 | 17:09 WIB
Aksi striker tim nasional Brasil, Gabriel Jesus (tengah), dalam pertandingan babak Kualifikasi Piala Dunia 2018 menghadapi Bolivia di Stadion Hernando Siles, La Paz, Bolivia, pada 5 Oktober 2017. (NELSON ALMEIDA / AFP)

Striker Tim Nasional Brasil, Gabriel Jesus, menuturkan pengalaman pertamanya bermain di Stadion Hernando Siles, La Paz, Bolivia.

Dalam pertandingan tersebut, Brasil gagal meraih kemenangan setelah hanya bermain imbang 0-0 menghadapi Bolivia di laga Kualifikasi Piala Dunia 2018, Kamis (5/10/2017) atau Jumat pagi WIB.

Hasil imbang ini memang tidak memengaruhi posisi Brasil puncak klasemen kualifikasi. Namun, Gabriel Jesus menyesalkan kondisi yang ada di stadion tersebut.

Stadion termegah di Bolivia ini terletak di atas ketinggian 3.637 meter di atas permukaan laut.

Stadion ini bahkan dinobatkan sebagai salah satu venue tempat menggelar pertandingan sepak bola profesional tertinggi di dunia.

Ketinggian tersebut membuat pasokan oksigen menjadi sangat tipis dan dipandang tidak layak untuk menggelar pertandingan olah raga.

Selama bertahun-tahun, banyak negara mengklaim Bolivia memiliki keunggulan yang tidak adil dan manusiawi jika menggelar pertandingan di stadion tersebut.

(Baca Juga: Pemain yang Paling Diinginkan Diego Simeone Ternyata Bermain di Fiorentina)

Hal ini juga dirasakan langsung oleh Gabriel Jesus. Pada pertandingan tersebut, striker berusia 20 tahun itu mengaku mudah kelelahan.

"Saya merasa sedikit lelah dan itu adalah sesuatu yang normal bermain dengan kondisi tersebut. Laga ini adalah kali pertama saya bermain di ketinggian seperti ini," ucap Gabriel Jesus dikutip dari ESPN.

"Pertandingan tersebut sangat menuntut kekatan fisik. Namun, kami tidak bisa mengeluh untuk masuk ke lapangan permainan dan menghadapi masalah tersebut," tuturnya.

Meski demikian, Gabriel memilih untuk tidak membesar-besarkan masalah tersebut.

Pemain milik Manchester City itu lebih memilih untuk fokus menghadapi laga terakhir di babak kualifikasi menghadapi Cile pada Selasa (10/10/2017) atau Rabu pagi WIB.

(Baca Juga: Alasan Jose Mourinho Tidak Menganggap Awal Musim Hebat Man United Sebagai Hal Penting)

"Kami sebenarnya mampu bermain dengan baik dan mengatur ritme pertandingan. Hanya sayangnya, bola tidak kunjung masuk ke gawang," ujar Gabriel.

"Sekarang adalah waktunya untuk beristirahat sehingga di pertandingan berikutnya kami bisa menjalani laga dengan bagus dan mencetak gol," katanya.

 

Egy dimasukkan setara dengan pemain remaja lain yang menjadi milik klub-klub top Eropa. Khusus buat Egy Maulana Vikri, The Guardian juga memberikan uraian alasan pemain asal Medan ini layak masuk daftar spesial tersebut. Mereka terutama menyoroti kemampuan Egy menjadi top scorer Piala AFF U-18 pada September lalu dengan delapan gol. Menurut Guardian, skill Egy kerap disebut mirip Lionel Messi karena performa yang memikat buat ukuran pemain seusianya. "Kemampuan dribel, kecepatan, dan ketenangannya dalam mengontrol bola sangat impresif. Pemain nomor 10 ini menyandang gelar Pemain Pendatang Baru Terbaik Toulon Tournament 2017 pada Juli," tulis media itu soal sang bintang muda Indonesia. #egymaulana #egymaulanavikri #indonesia #timnasu19indonesia #timnasu19 #garudanusantara #egymessi

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P