Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kualifikasi Piala Dunia 2018 - Lionel Messi Terancam Ikuti Jejak 4 Pemenang Ballon d'Or

By Lariza Oky Adisty - Senin, 9 Oktober 2017 | 21:42 WIB
Ekspresi penyerang sekaligus kapten tim nasional Argentina, Lionel Messi, dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Amerika Selatan menghadapi Peru di Stadion Alberto Jose Armando, Buenos Aires, Argentina, pada Kamis (5/10/2017) atau Jumat pagi WIB. (ALEJANDRO PAGNI / AFP)

Pemenang empat trofi Ballon D'Or alias pemain terbaik dunia, Lionel Messi, terancam absen di Piala Dunia 2018. Pemain asal Argentina tersebut berpotensi mengulang prestasi buruk sejumlah mantan pemenang Ballon d'Or yang tak pernah juara dunia.

Posisi Argentina tengah di ujung tanduk pada Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Amerika Selatan.

Mereka berada di posisi keenam klasemen sementara.

Artinya, Lionel Messi dkk harus menang versus Ekuador pada laga tandang di Quito, Selasa (10/10/2017), untuk memelihara kans tiket play-off.

Usia Messi saat ini menginjak 30 tahun. Kalau tak lolos, dia harus menunggu empat tahun lagi untuk Piala Dunia 2022.

Itu pun tak ada jaminan dia masih jadi andalan Tim Tango.

Messi bukan satu-satunya pemain berpredikat terbaik yang belum mengecap kejayaan bersama tim nasional. Berikut lima pendahulunya.


1. Andriy Shevchenko


Selebrasi Andriy Shevchenko usai membobol gawang Inter Milan dalam pertandingan perempat final Liga Champions, 6 April 2005.(PHIL COLE/GETTY IMAGES)

Andriy Shevchenko mendapatkan penghargaan tersebut pada 2004 ketika memperkuat AC Milan.

Sumbangan 24 gol dari 32 pertandingan Liga Italia untuk AC Milan menjadi salah satu faktor kemenangan Shevchenko.

Namun, kiprah cemerlang Shevchenko di klub tidak diikuti kiprah di timnas.

Pemain asal Ukraina tersebut hanya sanggup membawa negaranya menembus Piala Dunia 2006 sebelum kandas oleh Italia.

Shevchenko pensiun tanpa menyumbang gelar juara dunia.


2. Luis Figo


Reaksi Luis Figo dalam partai Liga Champions antara Barcelona melawan Chelsea di Camp Nou, Barcelona, 18 April 2000.(PHILIPPE DESMAZES / AFP)

Luis Figo adalah representasi generasi emas Portugal yang tidak pernah merasakan gelar bergengsi.

Karier Figo di tim nasional Portugal seperti serba tanggung.

Dia hanya merasakan jadi runner-up Piala Eropa 2004 dan semifinalis Piala Dunia 2006.

Bandingkan dengan pencapaiannya di level klub.

Figo punya koleksi empat trofi Liga Spanyol dan Liga Italia, serta satu Liga Champions.

Kontribusinya untuk FC Barcelona juga yang membuatnya diganjar Ballon d'Or pada 2000.

Apes bagi Figo, kecemerlangan di level klub tidak berlaku di tim nasional.


3. Michael Owen


selebrasi Michael Owen setelah mencetak gol keduanya dalam laga FA Barclaycard Premiership melawan Portsmouth di Anfield, Liverpool, Inggris, 17 Maret 2004. (BRYN LENNON/GETTY IMAGES)

Dikenal sebagai penyerang masa depan Inggris pada zamannya.

Namanya pun mencuat saat memperkuat salah satu raksasa Liga Inggris, Liverpool.

Pada 2001, Owen membawa Liverpool menjuarai Piala UEFA, Piala FA, dan Piala Liga Inggris.

Catatan impresif itu terbayar dengan Ballon d'Or pada 2001.

Total, Owen mencetak 158 gol dari 297 laga.

Kiprahnya di level klub memang cemerlang, tetapi di tim nasional justru berbanding terbalik.

Catatan terbaik Owen di Piala Dunia cuma sampai perempat final pada 2002.

Dia pun pensiun tanpa mempersembahkan gelar penting untuk tim berjulukan Tiga Singa.

4. Roberto Baggio


Roberto Baggio(pinterest)

Roberto Baggio dikenal sebagai salah satu penyerang legendaris Italia.

Dia pernah memperkuat tiga klub elite di Liga Italia; Juventus, AC Milan, dan Internazionale Milan.

Saat masih bermain untuk Juventus, Baggio membawa klub itu juara Piala UEFA (sekarang Liga Europa) serta menjadi semifinalis Piala Italia pada musim 1992-1993.

Baggio juga mencatatkan 30 gol pada musim yang sama dan membantu Italia lolos ke Piala Dunia.

Alhasil, dia direken sebagai pemain terbaik tahun 1993 dan diganjar Ballon D'Or.

Baggio pun masuk ke skuat Italia ke Piala Dunia setahun kemudian.

Tim berjulukan Gli Azzurri melaju hingga ke babak final dan bertemu Brasil di laga yang berlanjut ke adu penalti.

Apes bagi Baggio, dia gagal menjalankan tugasnya sebagai penendang.

Italia pun gagal juara dunia.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P