Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gelandang Bayern Muenchen, James Rodriguez, dinilai tak masuk dalam rencana Jupp Heynckes yang baru saja ditunjuk sebagai pelatih kerteker.
Jupp Heynckes resmi ditunjuk Bayern Muenchen sebagai pelatih hingga akhir musim 2017-2018.
Heynckes menggantikan Carlo Ancelotti yang dipecat beberapa saat setelah klub berjuluk FC Hollywood ditaklukkan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor 0-3.
Penunjukan Heynckes tersebut berdampak besar bagi nasib James Rodriguez di Stadion Allianz Arena.
Pelatih berusia 72 tahun itu tak memasukkan James dalam rencananya musim ini.
"James Rodriguez tidak bisa berbicara bahasa Jerman. Sepak bola Jerman sangat berbeda dengan sepak bola di Amerika Selatan. Sebuah situasi yang sangat sulit buat pemain muda," kata Heynckes seperti dilansir BolaSport.com dari FourFourTwo.
(Baca Juga: Tahun 2017 Laiknya Roller Coaster Menyedihkan bagi Gareth Bale!)
James dipinjam Bayern Muenchen dari Real Madrid saat Ancelotti masih melatih dengan durasi dua musim plus opsi pembelian di akhir musim.
Real Madrid menerima 6,5 juta euro dari peminjaman James tersebut, ditambah 42 juta jika Bayern bersedia membeli sang pemain di akhir kontraknya.
Namun, muncul selentingan kabar bahwa James akan dikembalikan ke Los Blancos tanpa harus menunggu hingga kontraknya di Bayern Muenchen berakhir.
Dilansir BolaSport.com dari Sport English, jika James kembali ke Real Madrid pun nasibnya diprediksi tak jauh berbeda.
James diprediksi akan kesulitan bersaing dengan pemain-pemain tengah Real Madrid lainnya seperti Isco dan Marco Asensio.
(Baca Juga: Respons Jupp Heynckes soal Rumor James Rodriguez Ingin Kembali ke Real Madrid)
Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, dinilai cukup puas dengan skuatnya saat ini tanpa kehadiran James Rodriguez.
Muncul kabar bahwa sang pemain asal Kolombia tersebut masuk dalam radar Hoffenheim, namun sang pelatih Julian Nagelsmann mengklarifikasi bahwa James bukan seleranya.
James dibeli Real Madrid dengan harga mahal dari AS Monaco, yakni 80 juta euro.
Dengan harga mahal itu, ia gagal memenuhi ekspektasi dan menunjukkan performa terbaiknya di Madrid.