Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Generasi Baru Belanda, Pemain Buangan Manchester United Ini Bisa Gantikan Arjen Robben?

By Beri Bagja - Kamis, 12 Oktober 2017 | 23:31 WIB
Memphis Depay (kiri) dan Arjen Robben merayakan gol timnas Belanda ke gawang Cile dalam partai Piala Dunia 2014 di Corinthians Arena, Sao Paulo, 23 Juni 2014. (DAMIEN MEYER / AFP)

Arjen Robben pensiun dari timnas Belanda. Hal ini tanda bahwa skuat Oranje mesti segera melakukan regenerasi skuat.

Kegagalan timnas Belanda melaju ke Piala Dunia 2018 diyakini menjadi akhir era generasi Arjen Robben cs.

Pemain sayap ofensif Bayern Muenchen itu sudah berusia 33 tahun.

Pun dengan Wesley Sneijder (33), Robin van Persie (34), atau Maarten Stekelenburg (35) yang menjadi bagian 'Generasi 2010'.


Kapten Belanda, Arjen Robben, bertepuk tangan ke arah suporter dalam laga Grup A Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa kontra Swedia di Stadion Amsterdam ArenA, Amsterdam, pada 10 Oktober 2017.(EMMANUEL DUNAND/AFP)

Sebutan itu diberikan buat mereka yang mengantar Belanda finis runner-up Piala Dunia 2010 sebagai pencapaian terbaik Negeri Tulip di ajang ini.

Titik finalis sama dengan yang dicapai Belanda bersama generasi Johan Cruyff atau Johan Neeskens dkk pada 1974 dan 1978.

(Baca Juga: Anggota Timnas Belanda yang Gagal Lolos Piala Dunia 2002, di Mana Mereka Sekarang?)

Setelah Robben pamit, siapa menambal perannya di sisi ofensif skuat Oranje?

"Saya berpikir dan berharap Memphis Depay bisa mencapai level Robben," kata bek Belanda, Karim Rekik, dikutip BolaSport.com dari Voetbalzone.

Secara posisi dan usia, Depay sah saja menyandang harapan seperti yang diutarakan Rekik. Bagaimana dengan potensinya?

Memphis Depay baru berusia 23 tahun dengan catatan 6 gol dalam 32 penampilan buat negaranya.

Hanya, hasil survei di situs Voetbalzone pada Kamis (12/10/2017) malam WIB menunjukkan mayoritas pemilih meragukan kapasitas Depay.

Dari 2.557 suara, sebanyak 76 persen menilai pemain Olympique Lyon itu tak akan mampu setara dengan Robben.


Pemain Olympique Lyon, Memphis Depay, merayakan gol yang dia cetak ke gawang Nancy dalam pertandingan Ligue 1 di Stadion Parc Olympique Lyonnais, Lyon, Prancis, 8 Februari 2017.(JEFF PACHOUD/AFP)

Depay dan Robben menapaki jalan karier mirip. Mereka menjadi bintang PSV Eindhoven, lalu pindah ke Liga Inggris.

Robben pergi ke Chelsea (2004), sedangkan Depay direkrut Manchester United (2015).

(Baca Juga: Arjen Robben dan Kisah Pilu Puluhan Cedera sejak Masa Remaja)

Hanya, dia seperti terjebak tekanan berat sebagai pemakai kostum legendaris nomor 7 di Man United.

Berstatus raja gol Liga Belanda 2014-2015, Depay cuma mengemas 2 gol dalam 33 partai Liga Inggris sebelum terbuang ke Lyon pada Januari 2017.

Sedikit harapan barangkali muncul karena kontribusinya bagi timnas Belanda tak buruk-buruk amat.

Dalam 6 penampilan terakhir berbaju Oranje, Depay mengemas 3 gol dan 3 assist.

Cuma dalam partai kontra Italia dirinya absen mengukir gol ataupun assist.

Mungkin di pundak generasi Depay, Karim Rekik (22), Nathan Ake (22), atau Juergen Locadia (23) masa depan timnas Belanda yang baru bakal dibebankan.

Syaratnya, Depay mesti terus meningkatkan performa ke titik yang dibutuhkan guna mendongkrak Oranje dari krisis.

Striker timnas Belanda saat menjuarai Piala Eropa 1988, Wim Kieft, berujar bahwa Depay belum memperlihatkan perkembangan berarti sejak pindah dari PSV.

"Dia pemain yang berbeda dengan Memphis yang membela PSV. Sangat disayangkan tak ada yang tersisa dari dirinya," kata legenda Ajax tersebut, dikutip BolaSport.com dari Voetbalprimeur.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P