Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Perkumpulan sepak bola Uni Papua Football Community (Uni Papua FC) mengukir sebuah prestasi membanggakan dengan meraih penghargaan di FIFA Diversity Award 2017.
Pemenangan FIFA Diversity Award ditentukan oleh 11 juri yang terdiri atas anggota petinggi FIFA, legenda sepak bola Belanda, legenda Jerman, pemain wanita dari Amerika Serikat, perwakilan NGO, beberapa Direktur Federasi Sepak bola Brasil, American Samoa, Meksiko, dan aktivis,
Mereka memberikan penilaian dan keputusannya didapat pada 2 November 2017 di markas FIFA, Zurich, Swiss.
Hasilnya, Uni Papua FC meraih tempat ketiga. Adapun juara pertama adalah Soccer Without Border.
(Baca juga: Pilihan Anti-mainstream Kapten Thailand di The Best Football Awards 2017)
"Saya mengucapkan selamat kepada para pelatih, anak-anak anggota Uni Papua FC, relawan, pengurus, partner/mitra, sponsor, penasihat, pembina, dan media partner yang telah bersama-sama memperjuangkan generasi Indonesia yang lebih baik melalui komunitas sepak bola sosial," kata Harry Widjaja, pendiri dan CEO Uni Papua FC.
"Penghargaan ini adalah sebuah pengakuan dunia internasional akan komitmen serta dedikasi kami bersama untuk membangun sebuah peradaban generasi masa depan bangsa Indonesia yang bermartabat dan dihormati oleh bangsa-bangsa lain di dunia," ucap Harry.
Uni Papua FC didirikan pada 2013 dengan tujuan untuk perubahan sosial melalui sepak bola, menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, mempromosikan perdamaian, pembentukan karakter, dan memberikan penguatan kepada anak-anak untuk dapat mengatasi masalah-masalah sosial.
(Baca juga: Hasil Voting The Best Football Awards 2017, Berapa Selisih Suara Ronaldo dan Messi?)
Uni Papua FC melakukan pendidikan mental dan karakter melalui sepakbola serta kampanye sosial disetiap kegiatannya. Uni Papua FC saat ini telah memiliki 40 cabang di seluruh Indonesia dan empat negara di Eropa, Asia dan Amerika Serikat.