Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pemain anyar Chelsea itu memiliki pergerakan yang agresif meski posisinya adalah pemain belakang.
Davide Zappacosta tak ragu untuk naik membantu pertahanan hingga kotak penalti lawan, hal itu bisa dimanfaatkan Italia yang memburu gol ke gawang Swedia.
Zappacosta juga memiliki umpan crossing yang akurat dan bisa dimanfaatkan oleh penyerang-penyerang Italia seperti Immobile, Belotti, atau Zaza.
Dengan target wajib menang, tak ada pilihan lain bagi Italia untuk keluar menyerang termasuk menginstruksikan bek sayap untuk naik.
Zappacosta lebih unggul dalam keberanian melakukan overlap dibanding dengan Matteo Darmian, saingannya di posisi bek kanan.
(Baca juga: Situasi Kontrak Tak Jelas, 4 Klub Premier League Rela Antre demi Bek Gagal Manchester United)
5. Jorginho
Pemanggilan mengejutkan yang diterima Jorginho semoga bukan untuk menjadi penghangat bangku cadangan.
Maklum, gelandang milik Napoli itu memiliki kemampuan yang baik untuk mengatur serangan dari lini kedua.
Pemain berusia 25 tahun itu memiliki rerata umpan sukses mencapai 92 persen per pertandingan.
Selain bermain menyerang, Italia juga harus bermain cepat dari kaki ke kaki untuk menembus pertahanan Swedia.
Untuk keperluan itulah Jorginho layak diposisikan di gelandang tengah dan menggantikan Verratti yang harus absen.