Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Australia akan menjamu Honduras dalam pertandingan play-off kedua Piala Dunia 2018 pada Rabu (15/11/2017) sore WIB.
Pasukan Honduras telah tiba di Australia lebih awal dan pada Senin (13/11/2017), mereka melakukan latihan menjelang laga.
Namun, dalam latihan tersebut terjadi sesuatu yang membuat pihak Honduras merasa terancam oleh Australia.
Saat sesi latihan, tampak sebuah drone melayang di atas langit Stadion Olympic, Sydney.
(Baca juga: Cerita di Balik Bergabungnya Pemain Belia Brasil ke Real Madrid)
Federasi Sepak Bola Honduras (FENAFUTH) menganggap bahwa drone tersebut merupakan milik tim Australia yang digunakan untuk memata-matai sesi latihan mereka.
Pihak Honduras pun mengunggah video yang menunjukkan adanya drone tersebut.
AUSTRALIA espía entrenamiento oficial de #Honduras desde un dron; lo que ocasionó el malestar del equipo y delegación hondureña. pic.twitter.com/anCAgHtsMP
— FENAFUTH (@FenafuthOrg) November 13, 2017
"Australia memata-matai latihan resmi Honduras dari drone, menyebabkan ketidaknyamanan bagi tim," tulis perwakilan klub di Twitter.
Dilansir BolaSport.com dari La Prensa, sebelumnya untuk memastikan keberadaan pengintai kecil tersebut, Honduras juga mengirim drone mereka.
Menanggapi hal tersebut, pihak Australia mengatakan bahwa mereka tidak tahu apa pun mengenai drone yang dimaksud Honduras.
"Kami tidak terlibat," ujar seorang sumber dari Federasi Sepak Bola Australia.
(Baca juga: Gelandang Atletico Madrid Ingin Bergabung dengan Manchester United)
Ternyata setelah ditelusuri, drone tersebut milik seorang ayah yang tengah bermain bersama anak-anaknya di taman dekat stadion.
Keluarga tersebut tidak sengaja menerbangkan drone mereka hingga ke atas stadion.
Juru bicara Sydney Olympic Park mengkonfirmasi bahwa keluarga tersebut telah berhasil diidentifikasi dan pihak Honduras sudah diberitahu.
Namun hingga kini unggahan Honduras dengan caption yang berisi tuduhan belum dihapus.