Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kegagalan timnas Italia lolos ke Piala Dunia 2018 membawa kerugian besar dari segi finansial.
Italia dipastikan gagal lolos ke Piala Dunia setelah hanya mampu bermain imbang 0-0 dengan Swedia dalam laga leg kedua play-off Piala Dunia 2018 zona Eropa di Stadion San Siro, Milan, Selasa (14/10/2017) dini hari WIB.
Hasil imbang tersebut membuat harapan Italia ke putaran final Piala Dunia di Rusia pupus karena tim berjuluk Gli Azzurri itu kalah agregrat 0-1.
Dalam laga leg pertama yang berlangsung di Stadion Friends Arena, Solna, pada Sabtu (11/11/2017) dini hari WIB, Italia kalah 0-1 lewat gol Jakob Johansson.
(Baca Juga: Timnas Italia Gagal ke Piala Dunia 2018, Pelatih dan Presiden FIGC Enggan Mundur)
Kegagalan Italia melaju ke Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam 60 tahun terakhir ini menghadirkan kerugian yang cukup besar.
Mantan presiden Komite Olimpiade Nasional Italia (CONI), Franco Carraro, mengungkapkan betapa kualifikasi Piala Dunia 2018 menelan biaya ekonomi nasional sekitar satu miliar euro atau sekitar 15,9 triliun rupiah.
Secara tidak langsung Italia mengalami kerugian sekitar satu milyar euro karena mereka tak mampu lolos ke Rusia tahun depan.
"Ini kira-kira 500-600 juta, dan kita harus melihat apakah kita berbicara kerugian secara langsung atau tidak langsung. Jika tidak, mungkin secara pasti kerugian lebih dari satu milyar euro" kata Carraro dilansir BolaSport.com dari Goal.
Atas kegagalan ini, Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), Carlo Tavecchio akan segera melakukan evaluasi yang salah satunya adalah keputusan untuk mempertahankan atau melepas Pelatih Gian Piero Ventura.
Selain kerugian materil di atas, Italia juga terancam kehilangan beberapa kontrak sponsor yang nilainya juga cukup besar.
Apparel yang kini menjadi sponsor Italia, Puma, bisa saja menurunkan nilai kontrak mereka jika melihat prestasi Italia saat ini.
Selain itu, nilai hak siar Italia juga terancam menurun seiring status Italia yang bukan negara peserta Piala Dunia.