Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Setiap Gabriel Jesus mencetak gol untuk Manchester City atau timnas Brasil, ia akan selebrasi dengan melakukan isyarat menelepon dengan tangannya.
Ketika ditanya apa maksud dari selebrasi itu, Jesus selalu menjawab dengan dua kata, "Alo Mae!"
Dalam Bahasa Indonesia, dua kata itu berarti, "Halo, Ibu!"
Menurut Jesus, arti singkat dari selebrasi itu adalah ia sangat menyayangi ibunya.
Namun, untuk mengerti arti dari perayaan itu lebih dalam, kita harus kembali lagi ke masa kecil Jesus.
(Baca juga: Saran Ryan Giggs, Manchester United Harusnya Tak Jual 3 Pemain Ini)
Saat Jesus masih kecil, ia memiliki mimpi besar seperti kebanyakan anak-anak lain di Brasil. Bedanya, Jesus memiliki superhero dalam hidupnya.
Jesus kecil tumbuh di sebuah daerah di utara Sao Paulo tanpa sang ayah yang meninggalkan keluarganya ketika ia baru saja lahir.
Kehidupan orang-orang di sana sangat mengenaskan, mereka kesusahan untuk mendapatkan makanan.
Bahkan beberapa dari mereka kadang hanya makan sekali dalam sehari.
Untung bagi Jesus kecil, ia memiliki seorang ibu yang bekerja keras sebagai pembantu rumah tangga untuk menghidupi keluarganya dan agar bisa makan tiga kali sehari.
Di rumah itu, Jesus harus berbagi tempat tidur dengan ibu dan kakaknya.
Satu hal yang bisa membuatnya lepas dari kerasnya hidup adalah ketika ia bermain bola.
Di saat anak-anak lain bermain video game, Jesus hanya memiliki bola dan imajinasi.
Kadang ia dan anak-anak di sana melakukan turnamen dengan hadiah sekaleng soda, soda yang menurut Jesus lebih berharga daripada memenangi Copa Libertadores.
Jika menang, mereka akan bergantian meminum soda itu, sebuah rasa yang menurut Jesus 10 kali lebih baik daripada rasa sampanye.
(Baca juga: Tim Terbaik Paruh Musim Liga Prancis 2017-2018 - PSG Sumbang 5 Nama)
Jose Francisco Mamede adalah nama pelatih bola yang pertama kali memasukkan Jesus dalam sebuah tim.
Tim itu menerima anak-anak dari daerah tersebut dan dengan dermawan memberikan makanan bagi keluarga mereka, hal yang dilakukan agar anak-anak terhindar dari perilaku negatif, cukuplah bermain bola saja.
Di Brasil, pria seperti Mamede dipanggil dengan nama "Herois sem capes" - superhero tanpa jubah.
Pria tersebut adalah salah satu superhero dalam hidup Jesus.
Gabriel Jesus nutmegs his mum as she proves footballing talent doesn't run in family https://t.co/nKDoqZjtlK pic.twitter.com/AO44VxS4xy
— Taiwo Francis (@Taiwo_Francis_O) 21 Desember 2017
Ketika Jesus masih berusaha mengejar mimpinya, sang ibu selalu percaya padanya, sang ibu selalu mengatakan pada Jesus untuk terus berjuang meski ia menghadapi rintangan seperti apa pun.
Saat Piala Dunia 2014 digelar di Brasil, Jesus masih menjadi remaja biasa yang mengecat gang-gang rumahnya dengan cat warna hijau kuning khas timnas Brasil.
Ia hanya bisa melihat sang bintang Neymar dari layar televisi.
Namun, dunia ini penuh misteri, siapa sangka dua tahun berlalu Jesus bisa bermain dengan Neymar dalam skuat Olimpiade Brasil.
(Baca juga: Dari Persebaran Gol, Juventus adalah Tim Paling Kolektif di Liga Italia)
Hal ini tak akan berhasil ia lakukan jika tanpa dukungan sang ibu.
"Jika tak ada dukungan dari ibu, mungkin saat ini saya sudah bekerja sebagai supir bus, di supermarket, atau konstruksi," ujar Jesus.
Jesus ingat ketika kecil ia melihat anak-anak lain bermain dengan sang ayah dan ia hanya bisa menyendiri.
Kesedihan itu pula yang membuat Jesus sangat menghargai sang ibu, superhero tanpa jubah kedua dalam hidup Jesus.
Saat ini jika ditanya tentang sang ayah, Jesus selalu menjawab bahwa sang ibu adalah ayahnya.
Itulah sebabnya ia selalu merayakan gol dengan gaya menelepon.
Gabriel Jesus then and now:
2013: Gabriel dey paint streets of Brazil.
2017: £4m-a-year deal 4 Man City pic.twitter.com/yH8HM4fIly
— Rmadrid-In-PidginEng (@Rmadrid4pigin) 16 September 2017
Setiap Jesus mencetak gol, sang ibu selalu langsung meneleponnya saat itu juga.
Tak peduli sang ibu sedang di Brasil atau sedang di Inggris di dalam stadion, ia selalu menelepon Jesus.
Jesus menjawab hal ini dengan berlari ke pojokan lapangan dan menaruh tangannya di telinga, "Alo Mae!", "Halo Mama!"
(Baca juga: Perkenalkan Philipp Max, Bek Kiri dengan Assist Lebih Banyak dari Kevin De Bruyne)
Saat Jesus masih kecil, sang Ibu selalu menelepon Jesus untuk mengetahui di mana ia berada, dan jika Jesus tak menjawab, sang ibu akan menelepon teman-teman Jesus.
Jesus menganggap selebrasi mengangkat telepon itu adalah untuk menghargai ibunya dan kesusahan mereka dulu.
Aksi ini sekaligus sebagai penghormatan kepada setiap teman, keluarga, pelatih Mamede, dan semua orang di Brasil yang sudah membantunya selama ini.
Kepada para anak-anak yang melihatnya melakukan selebrasi itu, Jesus berpesan dua hal dari sesuatu yang ia pelajari dalam hidup.
Pertama, jangan pernah berhenti bermimpi, karena tak ada yang tahu bagaimana dunia ini bekerja.
Pesan yang kedua, teleponlah ibumu, karena menurut Jesus, ibu akan selalu merindukan kalian.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on