Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Terkuak sebuah komunikasi yang pernah terjadi antara eks Presiden FIFA, Sepp Blatter, dengan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, terkait pencalonan Negeri Paman Sam sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Komunikasi Blatter dan Obama terjadi pada 2010 silam sebelum dihelatnya pemungutan suara untuk menentukan tuan rumah Piala Dunia 2022
Adanya komunikasi antara keduanya dituturkan oleh mantan anggota Komite Pencalonan Australia yang pernah ikut serta dalam proses pemungutan suara tersebut, Bonita Mersiades, melalui buku terbarunya yang berjudul "Whatever It Takes: The Inside Story of the FIFA Way."
Dalam buku tersebut, Mersiades mewawancarai Blatter yang menceritakan saat ia menghubungi Obama.
(Baca juga: Penerapan VAR di Piala Dunia 2018 Berpotensi Timbulkan Masalah)
Saat itu, diterangkan Blatter bahwa ia dan Presiden Federasi Sepak Bola AS, Sunil Gulati, memberitahu Obama jika AS tidak akan terpilih sebagai tuan rumah.
Blatter mengaku bahwa ia selalu mendorong AS untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 sebelum akhirnnya Qatar keluar sebagai negara yang terpilih.
"Saya menghubungi Presiden Obama," ujar Blatter seperti dikutip BolaSport.com dari ESPN.
"Kami menelepon Presiden Obama bersama satu atau dua malam sebelum pengumuman saya mengatakan kepadanya: Anda akan sangat sulit untuk menang."
"Dia paham apa yang terjadi, dia berterimakasih kepada sata karena sudah memberi tahu," pungkasnya.
AS dinilai Blatter layak menjadi tuan rumah Piala Dunia karena memang sudah saatnya Amerika Utara mendapat giliran.
Selain itu, keberadaan sponsor, penyiaran, serta fan juga menjadi daya tarik tersendiri dari AS untuk menggelar pesta sepak bola terbesar di dunia.