Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Usai menyaksikan dua tim yang mewakili ASEAN di ajang Piala Asia U-23, hal ini menjadi momentum yang tepat untuk talenta-talenta Asia Tenggara tersebut angkat kaki dari kompetisi domestik dan mulai mencicipi atmosfer kompetisi di luar negeri.
Terlepas dari hasil final Piala Asia U-23, yang mana timnas U-23 Uzbekistan sukses menjuarai Piala Asia U-23 2018 saat melawan timnas U-23 Vietnam dengan skor 2-1, ajang ini menjadi bukti bahwa sepak bola Asia Tenggara mulai merangkak naik perlahan demi perlahan.
Sudah saatnya pemain-pemain asia tenggara beranjak ke luar negeri. Sebab, pemain-pemain muda ini bakal mereguk pengalaman internasional yang tentunya memberikan nuansa dan atmosfer kompetitif yang berbeda.
Beberapa kompetisi di Asia yang memiliki iklim kompeitif dan bisa menjadi pilihan ialah J-League dan K-League.
(Baca Juga: Inilah Alasan Mario Gomez Ingin Rekrut Pemain Baru)
Kasta tertinggi kompetisi sepak bola Jepang, J-League, telah menaruh perhatian pada sepak bola ASEAN.
Kabarnya, J-League tertarik dengan talenta-talenta pesepakbola yang terpendam di tanah Asia Tenggara sekaligus peluang komersial yang pasti menggiurkan.
Tentu hal ini berpeluang untuk mempermudah langkah talenta-talenta ASEAN yang memiliki potensial namun belum terlalu berpengalaman.
Berikut dua talenta ASEAN yang sukses mencuri perhatian pada gelaran Piala ASIA U-23 dan pantas untuk mencicipi iklim liga yang lebih kompetitif:
1. Safawi Rasid
Kekalahan Malaysia dari Korea Selatan pada babak perempat final menjadi awal kekecewaan sejumlah penikmat sepak bola.
Pasalnya, mereka tak lagi bisa menyaksikan sayap tim Johor Darul Ta'zim memamerkan aksi dan sihirnya di lapangan.
(Baca Juga: Inilah Deretan 7 Tim yang Telah Dipastikan Tersingkir dari Fase Grup Piala Presiden 2018)
Satu musim kompetisi Liga Super Malaysia dan sejumlah pengalaman di gelaran Piala AFC tak akan merugikan Safawi.
Namun, pemain yang masih berusia 20 tahun ini sudah seharusnya memikirkan rencana masa depannya.
Pemain yang mengandalkan kaki kirinya ini juga menunjukkan bakatnya dengan eksekusi bola mati.
Ia juga sempat menjadi bagian dari daftar skuat 25 pemain untuk Piala Suzuki AFF 2016, sebelum dicoret oleh Ong Kim Swee yang keputusannya membuat marah banyak suporter Malaysia.
Kendati usianya terbilang masih muda, dia telah berpengalaman tampil bersama timnas Malaysia. Tercatat ia sukses mencatatkan debutnya tahun lalu saat berusia 19 tahun melawan timnas Indonesia.
(Baca Juga: Inilah 2 Keuntungan Besar Selangor FA Gaet Evan Dimas dan Ilham Udin)
Apabila pemain ini sukses bergabung ke tim Korea Selatan, beradaptasi dengan iklim dan pola latihan, serta tetap mampu bermain mengesankan, maka bukan tak mungkin kompetisi daratan Benua Biru akan memberikan panggilan kepada Safawi Rasid.
Pemain muda berusia 20 tahun ini menjadi pemanggul asa masyarakat Vietnam selama gelaran Piala Asia U-23.
Aksi gemilangnya ketika pertandingan semifinal melawan timnas U-23 Qatar sukses membawa The Golden Star mendobrak maju menuju babak final.
(Baca Juga: Rahmad Darmawan Mengaku Kaget dengan Gaya Bermain PSMS Medan)
Dua gol penyeimbang sukses ia sumbangkan selama laga melawan timnas U-23 Qatar.
Nguyen Quang Hai berhasil mencetak gol penyeimbang di babak kedua pada menit ke-69.
Tak berhenti di situ, pemuda kelahiran Hanoi ini kembali berhasil menjadi pahlawan saat ia menyamakan kedudukan pada menit ke-89.
Total, ia mengemas lima gol selama gelaran Piala Asia U-23. Gol terakhir dicetaknya melalui tendangan bebas untuk menyamakan skor menjadi 1-1.
Hai memang menjadi andalan timnas U-23 Vietnam di lini tengah, namun mencetak gol sepertinya menjadi hal rutin baginya.
Penampilan apik pemain bernomor punggung 19 ini sebenarnya bukanlah sebuah kejutan. Hai memulai karier profesionalnya bersama klub Sai Gon FC pada tahun 2015 lalu.
Semusim disana, ia berhasil membawa Sai Gon menjuarai kasta kedua Liga Vietnam. Pemain yang bertinggi 166 sentimeter itu kemudian hijrah ke klub besar Vietnam, Ha Noi FC, pada 2016.
(Baca Juga: Pujian Setinggi Langit dari Kapten Selangor FA untuk Ilham Udin)
Musim pertamanya, ia langsung menjuarai Liga Vietnam bersama klub anyarnya tersebut. Tahun lalu, meski hanya membawa Ha Noi berakhir di peringkat ketiga liga, Hai mendapat penghargaan tersendiri.
Ia berhasil memenangi penghargaan pemain muda terbaik Liga Vietnam sekaligus menjadi peringkat ketiga dalam pemilihan pemain terbaik Vietnam 2017.