Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
gara cedera. Si pesepak bola akan beruntung jika cedera itu hanya jangka panjang.
Meski demikian, akan menjadi masalah ketika cedera itu berkepanjangan. Tidak hanya merugikan dari segi penampilan di lapangan, namun juga dari sisi keuangan.
Bahkan, bahaya dari sisi finansial juga melanda mereka yang bermain di liga-liga beken Eropa. Kesulitan keuangan akan dialami ketika pesepak bola mengalami cedera panjang.
Karena itu, setiap klub memastikan setiap pemain tahu apa saja yang akan terjadi pada saat mereka cedera.
(Baca Juga: Carlos Carvalhal dan Wajah Baru Swansea)
Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang prinsip dasar untuk beberapa liga di Eropa tentang aturan untuk pemain ketika cedera, seperti dikutip dari situs Stirr Associates.
Bundesliga Jerman
Ketika pemain mengalami cedera atau sakit, yang kemudian membuatnya tak bisa bermain, klub hanya wajib membayar gajinya untuk 42 hari. Jelas saja periode itu sangat pendek. Karena itu, biasanya para pemain akan memiliki asuransi pribadi.
Dalam hal cedera yang bisa membuat pemain tak bisa bermain lagi, pemain bisa mengakhiri kontrak sesegera mungkin.
La Liga Spanyol
Saat mengalami cedera serius, seorang pemain di Liga Spanyol menerima gaji hingga 18 bulan. Periode itu bisa diperpanjang hingga enam bulan lagi jika harus menjalani rehabilitasi pasca-cedera. Harus ditekankan bahwa cedera itu hanya berhubungan dengan sepak bola.
Jika cedera didapat ketika sedang tidak melakukan tugas untuk klub, misalnya dalam sebuah kecelakaan mobil, klub akan menghentikan kontrak si pemain dan tidak ada bayaran lagi.
TEST EVENT ANGKAT BESI - INDONESIA BORONG 7 EMAS: https://t.co/yCE9DPtKb1 melalui @YouTube
— Tabloid BOLA (@TabloidBOLA) February 13, 2018
Premier League Inggris
Di Premier League dan semua level lainnya di Inggris, ada perbedaan peraturan antara cedera yang didapat ketika bertugas untuk klub atau tidak.
Ketika cedera didapat ketika bermain sepak bola, maka pemain mendapat gaji pokok hingga 18 bulan. Setelahnya, sebelum pemulihan dilakukan, maka klub hanya wajib membayar 50 persen dari gaji.
Lalu, kalau pemain mengalami cedera atau sakit yang tidak berhubungan dengan tugas klub, maka klub akan membayar gaji pokok selama 12 bulan. Setelahnya sampai sebelum periode pemulihan, gaji yang diberikan hanya 50 persen.
Kalau pemain mengalami ketidakmampuan bermain secara permanen atau ketika ia tidak bisa bermain disebabkan oleh cedera atau sakit yang sama dalam 18 bulan secara beruntun dalam kurun waktu 20 bulan, maka klub berhak memberi pemberitahuan kepada pemain tentang pemutusan kontrak.
Pemberitahuan seperti itu akan berlaku dalam jangka waktu 12 bulan untuk cedera dan enam bulan untuk sebab yang lain (misalnya kecelakaan mobil).
Ligue 1 Prancis
Klub Prancis hanya akan membayar gaji selama maksimal tiga bulan untuk pemain yang cedera atau sakit.
Jika pemain mengalami cedera yang potensial mengentikan kariernya, maka klub bisa langsung memutus kontrak pemain. Pesangon yang diberikan hanya 40 persen dari gaji bulanan dikali dengan jumlah musim yang telah dilalui si pemain di klub.
Kubu Sriwijaya FC sudah menebar psywar ke kubu tuan rumah Bali United semifinal leg kedua Piala Presiden 2018 yang akan bergulir pada Rabu (14/2/2018). https://t.co/xDWeJSf570
— Tabloid BOLA (@TabloidBOLA) February 13, 2018
Serie A Italia
Di Italia, klub membayar gaji pokok hingga enam bulan. Setelah periode itu, pembayaran berkurang menjadi 50 persen, hingga pemain kelar menjalani rehabilitasi. Dalam kasus cedera yang membuat pemain berhenti main, klub bisa memutus kontrak setelah enam bulan dan tidak ada gaji yang harus dibayarkan.
Sebuah kiriman dibagikan oleh TABLOID BOLA (@tabloid_bola) pada