Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada 27 Februari 1977 Diego Armando Maradona Franco atau lebih dikenal dengan nama Diego Maradona memulai debut di timnas Argentina.
Saat itu Argentina melawan Hungaria dalam partai persahabatan.
Usia Maradona masih muda saat itu, masih berusia 16 tahun.
Bermain di Stadion Alberto Armando (La Bombonera), Buenos Aires, Argentina selaku tuan rumah menang 5-1.
Gol-gol Argentina dicetak oleh Daniel Bertoni (11',18', 44') dan Leopoldo Luque (37', 47') sedangkan Hungaria dicetak oleh Zombori Sandor (61').
Maradona baru masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua, tepatnya pada menit 62' menggantikan Luque.
Meski tak memberikan kesan berarti, tetapi di laga perdana itulah awal dari kisah si cebol mengukir sejarah emas baginya dan negaranya.
(Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Tekel Brutal Si Tukang Jagal Bilbao Andoni Goikoetxea Patahkan Kaki Diego Maradona)
Di tahun 1978 ia memang urung tampil di Piala Dunia karena pelatih Cesar Luis Menotti menilai Maradona masih terlalu muda.
Namun di usia 18 tahun Maradona mulai unjuk gigi di Piala Dunia level yunior di Jepang.
Di laga final melawan Uni Soviet ia mencetak satu gol yang melengkapi kemenangan Argentina 3-1.
Puncak kariernya bersama Albiceleste terjadi pada Piala Dunia 1986 di Meksiko.
Di babak perempat final Argentina membungkam perlawanan Inggris 2-1.
Dua gol merupakan sumbangsih Maradona yang diciptakannya dengan cara sensasional.
Pemiliki postur 165 sentimeter mencetak gol dengan tangannya ke gawang kiper Peter Shilton.
Namun gol tak sportif yang disebut Gol Tangan Tuhan itu "ditutupi" dengan gol keduanya dengan cara yang indah.
Maradona menggiring bola dari tengah lapangan melewati lima pemain Inggris, gol itu pun dinobatkan oleh FIFA menjadi Goal of the Century.
Pada Piala Dunia itu juga Argentina menembus final dan mengalahkan Jerman Barat 3-2.
(Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Belum Genap 17 Tahun, Striker Barcelona Asal Filipina Cetak Rekor di Laga Perdana)
Mencetak lima gol, Maradona juga meraih Golden Ball di ajang empat tahunan tersebut.
Kariernya di timnas pun menular di klub, dimana ia sukses meraih kejayaan bersama Barcelona dan Napoli sampai awal tahun 90-an.