Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Suhu Sangat Dingin, namun Sepak Bola Tetap Bergulir

By Dian Savitri - Jumat, 2 Maret 2018 | 17:19 WIB
Fernando Llorente merayakan gol Tottenham Hotspur ke gawang Rochdale pada pertandingan Piala FA di Stadion Wembley, Rabu (28/2/2018). (GLYN KIRK/AFP)

Saat ini, sebagian besar daratan Eropa, termasuk Inggris, sedang dilanda suhu dingin. Salju lantas menumpuk di mana-mana, memengaruhi semua aspek kehidupan, termasuk sepak bola.

Meski demikian, sudah sering terjadi sepak bola digelar, meski cuaca dingin menggigit.

Yang tercatat pertama adalah pada 1 Desember 2010. Pada laga fase grup Liga Europa, Rosenborg menjamu Bayer Leverkusen, di kota Trondheim.

Menurut The Guardian, suhu kota Trondheim ketika kick-off dilakukan adalah -14 derajat Celsius.

Meski demikian, pertandingan dilanjutkan hingga kelar dan Leverkusen menang 1-0.

(Baca juga: Man City Bisa Patenkan Juara Pada Derby Manchester, Fans Man United Wajib Kuatkan Doa!)

Di Skotlandia, laga pernah ditunda, meski tidak dijelaskan pada tahun berapa. Salah satu pemain yang terlibat, anggota klub Morton, Marko Rajamaki, mengkritik habis Asosiasi Sepak Bola Skotlandia karenanya.

“Ada sebuah klub di Lapland, Finlandia, bernama RoPS. Ketika suhu turun drastis hingga -30 derajat, mereka tetap bisa bermain. Sebab, mereka punya akses untuk memakai lapangan indoor,” kata Rajamaki.

Barangkali, kalau mendengar cuaca dingin, akan teringat juga pada Rusia. Salah satu pemain bekennya, Andriy Arshavin, pernah juga bermain di bawah suhu dingin.

“Suhu terdingin yang pernah saya alami ketika bermain sepak bola adalah sekitar -10 derajat Celsius,” kata Arshavin.