Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Legenda sepak bola Prancis, Bixente Lizarazu menyebut dua sosok pelatih klub-klub besar saat ini yang menjadi favoritnya.
Laporan Wartawan BOLA, Theresia Simanjuntak, dari Thailand
Pelatih pertama yang menjadi favoritnya adalah Zinedine Zidane.
Arsitek Real Madrid itu merupakan sosok yang pernah berjuang dan sukses bersama dengan Bixente Lizarazu baik di level klub mau pun timnas Prancis.
Lizarazu dan Zidane pernah berkarier bersama untuk Girondins Bordeaux pada periode 1992 hingga 1996.
Wow! Pamer Lekuk Tubuh Seksi Menggoda, Georgina Rodriguez Banjir Pujian https://t.co/dHRPc0emg3
— BolaSport.com (@BolaSportcom) March 15, 2018
Bersama, keduanya menuai kesuksesan besar saat memenangi gelar Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 bersama Prancis.
"Teman saya, Zinedine Zidane. Dia pelatih sangat bagus," kata Lizarazu dalam acara meet and greet dengan fan Bayern Muenchen di Siam Discovery, Thailand, Kamis (15/3/2018).
"Dia masih sangat muda karena baru berkarier dua tahun lalu, tetapi sudah membuat banyak hal luar biasa seperti meraih dua gelar Liga Champions. Belum ada yang pernah melakukannya," tuturnya.
Seperti Zidane, Lizarazu juga mengagumi pelatih berkepala plontos yang sekarang menangani Manchester City, Pep Guardiola.
Alasan utamanya adalah gaya bermain tiki-taka yang mengutamakan penguasaan bola dari Guardiola di semua klub yang ditanganinya mulai dari FC Barcelona, Bayern Muenchen, hingga Manchester City.
(Baca Juga: Temani Cristiano Ronaldo Masuk Goa, Begini Gaya Kece Georgina Rodriguez)
"Kami juga harus beri hormat buat Pep Guardiola atas gaya bermain menawan di semua klub besar yang ia latih," kata Lizarazu.
"Dia membentuk tim luar biasa di Barcelona, bekerja bagus di Bayern Muenchen, begitu pula di Manchester City saat ini," ujar dia.
Lizarazu merupakan mantan pemain yang sukses bersama Bayern Muenchen.
Di Bayern, dia telah memenangi gelar-gelar bergengsi, yakni enam titel Bundesliga, lima trofi DFB Pokal, dan satu gelar Liga Champions.
(Baca Juga: Bukti Kejamnya Liga Thailand 1 dan Liga Super Malaysia Musim 2018 saat Baru Memasuki Pekan Kelima)