Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebagai negara tempak kelahiran sepak bola sekaligus pemilik liga sepak bola terbaik di dunia, Inggris dianugerahi pemain bertalenta. Namun sayangnya, Inggris tak kunjung beruntung di kompetisi internasional karena miskin prestasi di level timnas. Piala Dunia 2018 di Rusia menjadi panggung yang cocok bagi timnas Inggris untuk membuktikan mereka yang terbaik di gelaran terakbar dalam sepak bola.
Timnas Inggris telah berpartisipasi sebanyak 14 kali di putaran final ajang empat tahunan Piala Dunia.
Sebagai tuan rumah Piala Dunia 1966, Inggris berhasil menjadi juara untuk pertama kalinya.
(Baca juga: Gerard Pique Ungkap Pengalaman Horor di Manchester United)
Setelah itu, prestasi terbaik tim Tiga Singa adalah ketika mereka berhasil menembus semifinal pada tahun 1990.
Bersama Italia, Inggris menjadi tim yang paling banyak tersingkir lewat adu penalti.
Mereka kalah adu penalti pada 1990 (Jerman Barat), 1998 (Argentina) dan 2006 (Portugal).
Mantan bintang Manchester United, Wayne Rooney menjadi pencetak gol terbanyak timnas Inggris dengan torehan 53 gol, diikuti dengan Bobby Charlton (49) dan Gary Lineker (48).
Pada gelaran Piala Dunia tahun ini, penyerang Inggris, Harry Kane menjadi pemain andalan seiring penampilan impresifnya bersama Tottenham Hotspur.
Penyerang haus gol yang masih berusia 24 tahun itu sejauh ini sudah mencetak 24 gol dalam 28 laga musim ini di Liga Inggris.
Meski penyerang andalannya tengah cedera, Inggris tak kehabisan stok lini depan handal.
Masih ada striker gaek Leicester City Jamie Vardy dan penyerang lincah Manchester City Raheem Sterling yang bisa mengisi posisi Kane bila ia tak kunjung sembuh dari cedera.
Selain Vardy dan Sterling, nama lain yang bisa mengisi posisi itu adalah penyerang muda Manchester United Marcus Rashford.
Penampilan Rashford seringkali menjanjikan meski ia jarang tampil sejak menit pertama.
Beralih ke lini tengah. Inggris selalu memproduksi gelandang-gelandang hebat di setiap era.
Jika dulu terdapat talenta seperti Paul Gascoigne, Paul Ince, Ray Parlour, Steven Gerrard, dan Frank Lampard, kini yang menghiasi lini tengah Inggris adalah Dele Alli dan Jordan Henderson.
Keberadaannya keduanya tentu akan mengancam lawan, mengingat Alli mempunyai daya rusak dari lini kedua ditambah kekuatan daya juang Henderson yang tampak tak pernah habis di 90 menit pertandingan.
Sedangkan di lini belakang John Stones tampaknya akan menjadi andalan baru dari Inggris mengingat klubnya, Man City, sedang dalam tren bagus saat ini.
Nama baru yang menjadi sorotan adalah Harry Maguire yang memperkuat Leicester City.
Walau performa klubnya naik-turun, Maguire yang menjalani debut di timnas pada Oktober 2017 sanggup memberikan penampilan terbaik di klubnya baik saat bertahan maupun menyerang.
Mantan kapten Hull City itu sejauh ini sudah mengemas dua gol di Liga Inggris.
Jika posisi lini depan, tengah, dan belakang terbilang aman, hal berbeda terlihat di benteng pertahanan terakhir, yakni sosok kiper mumpuni.
Dalam lima laga terakhir Inggris mengandalkan kiper West Ham United, Joe Hart, yang sudah kenyang pengalaman.
Sayangnya Hart berada di posisi sulit mengingat timnya sedang dalam performa buruk di liga dan penampilannya tak secemerlang dahulu.
Nasib kiper Inggris lain seperti Jack Butland (Stoke City) dan Jordan Pickford (Everton) tak jauh berbeda.
Penampilan keduanya tak terlalu bersinar di klubnya masing-masing, sehingga pelatih Gareth Southgate mesti memikirkan masak-masak siapa kiper utama yang cocok untuk timnya.
Di Piala Dunia Rusia 2018, Inggris sendiri berada di grup yang tak terlalu sulit.
Mereka tergabung di Grup G bersama Tunisia, Panama dan pesaing serius satu benua, yakni Belgia.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on