Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jokowi Bisa Tiru Cara Presiden China untuk Jadi Tuan Rumah Piala Dunia

By Fitri Asrianggi - Sabtu, 24 Maret 2018 | 21:16 WIB
Presiden China Xi Jinping (kanan) menerima kedatangan Presiden FIFA Gianni Infantino di Great Hall of the People, Beijing, China, Juli 2017. (YOUTUBE.COM)

 Presiden China Xi Jinping mendukung penuh langkah pemilik Manchester City untuk membeli sejumlah klub di negerinya demi mendapatkan perhatian global dalam mewujudkan impian besarnya. 

Xi Jinping memiliki visi jauh ke depan, yakni bagaimana agar persepakbolaan di China tumbuh dan besar seperti di Eropa.

Sebagaimana dikutip BolaSport.com dari CNBC, Sabtu (24/3/2018), Chief Commercial Officer Tom Glick mengatakan, grup besar yang memiliki Manchester City sedang mengincar beberapa klub lain di sejumlah negara Asia, termasuk China.

Manchester City, yang kini memimpin klasemen sementara Liga Inggris, dimiliki oleh City Football Group, yang terdiri dari Abu Dhabi United Group sebagai penguasa saham 87% dan konsorsium China Media Capital sebagai pemegang saham 13%.

(Baca Juga: Begini Nasib Mantan Kiper Timnas Indonesia Sekarang)

City Football Group juga memiliki klub Major League Soccer (MLS) New York City FC, Melbourne City di A-League Australia, dan Club Atletico Torque di Uruguay, sebagian besar saham Girona di Liga Spanyol, dan sebagian kecil saham di Yokohama F Marinos di Jepang.

"Saya pikir, kami sangat ingin melakukan beberapa akuisisi lagi," ucap Tom Glick.

"Kami sedang mencari sejumlah tempat di seluruh dunia ini."

Menurut Tom Glick, ada beberapa pasar yang sangat menarik dan liga yang sehat di sejumlah tempat, termasuk Asia.

Xi Jinping bangga karena China menjadi salah satu incaran Manchester City.

Xi Jinping akan mendukung semua inisitiaf untuk memastikan sepak bola tetap tumbuh di China.

Visi  adalah menjadikan China sebagai tuan rumah Piala Dunia.

(Baca juga: Manchester United Tawar Neymar Rp 5,1 Triliun, Paul Pogba Jadi Pancingan)

"Ada dorongan sangat besar dan ambisi dari pemerintah China," ungkap Tom Glick.

Tim Glick memaparkan, Liga Super China kini sangat sehat dengan kehadiran penonton di stadion dan pemirsa di televisi yang sangat banyak.

"Jadi, saya pikir inilah waktu yang sangat menyenangkan untuk China, kami di sana untuk investasi," jelas Tom Glick.

Liga Super China

Liga Super China kini memang menjadi magnet sangat kuat bagi sejumlah pemain bintang Eropa.

Banyak pemain yang masih memiliki nama besar merumput di Liga Super China, antara lain Ezequiel Lavezzi, Javier Mascherano, Ramires, Diego Tardelli, Graziano Pelle, Fredy Guarin, dan Oscar.

Banyak pula pelatih ternama yang mengasuh klub-klub Liga Super China 2018 ini, antara lain Manuel Pellegrini, Fabio Capello, Paulo Sousa, Fabio Cannavaro, Roger Schmidt, Paulo Bento, dan Bernd Schuster.


Indonesia tertarik menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034.(KOMPASTV)

Piala Dunia

China pernah lolos ke putaran final Piala Dunia, tepatnya saat digelar di Korea Selatan dan Jepang tahun 2002.

Kala itu China hanya bisa bertahan di penyisihan grup setelah kalah dalam tiga pertandingan.

Sulitnya lolos ke putara final Piala Dunia menggiring pemerintah China untuk berusaha keras menjadi tuan rumah.

Sejak Piala Dunia pertama kali digelar di Uruguay tahun 1930m baru satu kali Asia menjadi tuan rumah, yakni di Korea Selatan dan Jepang.

Qatar akan menjadi wakil Asia kedua sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

China sudah menyatakan tertarik untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034.

(Baca Juga: Arema Vs Mitra Kukar - Striker Asing Ini Lebih Tajam dari Marko Simic)

Indonesia dan Thailand juga sudah menyatakan minatnya untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034.

Namun, kampanye China secara global jauh lebih dahsyat ketimbang Indonesia-Thailand.

Bahkan, sudah muncul pernyataan, "China sepertinya akan menjadi tuan rumah Piala Dunia untuk pertama kali tahun 2034."

Indonesia pernah dianggap tampil di Piala Dunia 1938 Prancis, tapi lewat jalur kualifikasi otomatis.

Publik Tanah Air berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih gencar lagi mendorong Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk membangun persepakbolaan Indonesia lebih bagus dan sehat.

Kompetisi tertinggi di negeri ini, Liga 1, masih dinilai banyak pihak memprihatinkan.

Selalu ada masalah dari musim ke musim, mulai dari teknis, mafia, hingga soal tranparansi keuangan.

Jika perbaikan sepak bola Indonesia tidak dimulai secara radikal dari sekarang, jangan harap bisa bersaing dengan negara-negara Asia lainnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P