Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bola resmi Piala Dunia 2018, Telstar 18 mendapat kritikan dari para kiper kelas dunia.
Telstar 18 mulai digunakan pada beberapa pertandingan persahabatan antarnegara pekan ini.
Salah satu pemain yang mengkritik bola resmi Piala Dunia tersebut adalah David De Gea.
"Bolanya benar-benar terasa aneh. Adidas bisa membuat bola yang lebih baik dari ini," kata De Gea seperti dilansir BolaSport.com dari Goal.
Telstar 18 diklaim sulit untuk ditangkap oleh para penjaga gawang.
(Baca Juga: 5 Pemain yang Bisa Membuat Lini Serang Real Madrid Tambah Mengerikan Musim Depan)
Bola tersebut sudah resmi dirilis oleh FIFA sejak November 2017 lalu.
Telstar 18 terinspirasi oleh bola pertama Adidas yang dipakai pada Piala Dunia, yaitu di Meksiko 1970.
¡A 92 días del Mundial!
1970: Telstar
1974: Telstar Durlast
1978: Tango
1982: Tango España
1986: Azteca
1990: Etrusco Único
1994: Questra
1998: Tricolore
2002: Fevernova
2006:+Teamgeist
2010: Jabulani
2014: Brazuca
2018: Telstar 18¿Cuál es tu Favorito?#F780 pic.twitter.com/dv7gIL7Iyd
— Fútbol 780 (@Futbol780) March 14, 2018
Dilansir BolaSport.com dari CNN bola-bola di Piala Dunia memang selalu mendapat kritikan.
Sejak era tahun 2000-an, bola edisi Piala Dunia selalu mengundang kontroversi.
(Baca Juga: Inilah Neymar dari Myanmar, Calon Bintang Sepak Bola Asia Tenggara?)
Fevernova, bola edisi Piala Dunia 2002, pernah disebut Gianluigi Buffon sebagai bola aneh yang memantul.
Bola Fevernova disebut terlalu ringan dan menguntungkan pemain berteknik tinggi.
Pada edisi Piala Dunia 2006, bola yang diberi nama team Teamgeist juga dikritik.
Kiper legendaris jerman, Oliver Kahn, menyebut bola tersebut lebih berat dan menguntungkan para striker.
Empat tahun kemudian pada edisi Piala Dunia 2010, Jabulani menjadi bola resmi.
(Baca Juga: Selain Lionel Messi, Ternyata juga Ada Ronaldo dari Jepang)
Bola tersebut menerima kritikan para pemain dari berbagai posisi, tak hanya penjaga gawang.
Bahkan striker timnas Italia, Giampaolo Pazzini menyebut bola tersebut bagai bencana dan sulit untuk dikontrol.
Bols edisi Piala Dunia 2014, Brazuca, sedikit lebih beruntung.
Adidas membuat Brazuca lebih sempurna dari Jabulani yang penuh kritikan.
(Baca Juga: Selain Lionel Messi, Ternyata juga Ada Ronaldo dari Jepang)
Akankah Telstar menjadi momok para penjaga gawang pada edisi Piala Dunia 2018?