Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, Ludmila Vorobieva, menyesali jika petualangan besar yang akan ditempuh negaranya dalam menjadi tuan rumah Piala Dunia dipolitisasi oleh negara-negara barat.
Persiapan Rusia ke Piala Dunia 2018 memang diwarnai berbagai isu domestik dan internasional, yang sering dihembuskan oleh media Barat.
Sebagai contoh, media Inggris melaporkan bahwa hooliganisme siap meruak dan ancaman ISIS mewarnai setiap kota penyelenggara.
Pun ada eskalasi situasi global dengan Amerika Serikat dan para sekutunya menyusul perkembangan perang di Suriah serta isu mengenai agen ganda Sergei Skripal yang diracuni di Inggris.
Mengenai hal ini, Dubes Ludmila mengakui bahwa ia tak ingin situasi keamanan global menjadi alasan untuk memojokkan Rusia di ranah publik.
"Olahraga bukan politik. Olahraga tentang persatuan, persahabatan, tentang kerjasama. Kami melakukan sebaiknya agar Piala Dunia berlangsung aman dan bersahabat serta dinikmati semua fans sepak bola di dunia," tutur Dubes Ludmila pada acara press briefing yang dihadiri BolaSport.com di Kediaman Dubes Rusia di Jakarta, Jumat (13/4/2018).
(Baca Juga: 2 Bentuk Penghormatan Cristiano Ronaldo dan Marcelo untuk Gianluigi Buffon, Respect!)
"Saya yakin negara kami akan menjadi tuan rumah yang baik untuk event sangat penting ini," tuturnya lagi.
Ia lalu menyesali bagaimana olahraga menjadi lapangan pertempuran baru untuk menyudutkan negaranya.
"Semua dipolitisasi. Politisasi olahraga, baik Olimpiade Sochi 2014 atau Piala Dunia kini," tutur Dubes Ludmila.
Ia pun membuka undangan sebanyak-banyaknya terhadap semua fans untuk ke Rusia dan mengucapkan selamat datang bagi semua tim yang akan bertanding.
(Baca Juga: Nyawa Real Madrid yang Tak Terbatas di Liga Champions)
"Saya yakin, pihak keamanan akan bekerja ekstra keras untuk memastikan segala sesuatu berjalan lancar bagi semua yang berpartisipasi," lanjutnya kepada BolaSport.com.
"Kami punya pengalaman mengorganisasi event olahraga besar seperti di Sochi dan kala itu dihargai oleh semua. Jadi saya pikir semua akan menikmati waktu mereka di Rusia," tutur Dubes Ludmila.