Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih timnas Mesir, Hector Cuper menjelaskan bagaimana ia membebaskan para pemainnya untuk menjalankan ibadah puasa ramadan, meski bertepatan dengan persiapan timnya mengikuti Piala Dunia 2018.
Tak kurang dari sebulan lagi, gelaran Piala Dunia 2018 bakal digelar di Rusia.
Salah satu kontestan ajang 4 tahunan tersebut, Mesir mendapat sedikit kendala karena mayoritas pemain yang beragama Islam menjalankan puasa Ramadan yang baru berakhir sehari sebelum Piala Dunia 2018 dimulai (14 Juni 2018).
Hal ini tentu bakal berpengaruh pada kondisi fidik para pemainnya selama persiapan karena menjalankan puasa di bulan ramadan.
Meski begitu, hal ini tak menjadi masalah bagi sang juru taktik, Hector Cuper.
Dilansir BolaSport.com dari Liverpool Echo, Hector Cuper sangat menghormati para pemainnya yang menjalankan puasa ramadan.
(Baca juga: Jadwal Final Liga Champions 2018 - Real Madrid Vs Liverpool FC)
"Para pemain di tim nasional bebas untuk menjalankan puasa dan kami tak bisa ikut campur dalam hal ini karena saya sangat menghormati semua agama," ujarnya pada pertengahan Maret lalu.
Para pemain Mesir sebenarnya sudah mendapat pengecualian untuk menunda pelaksanaan puasa ramadan demi mempersiapkan kondisi maksimal di Piala Dunia 2018, lewat fatwa yang dikeluarkan oleh pemimpin tertinggi hukum Islam di Mesir, Shawki Allam.
Namun, tentu saja keputusan ada di masing-masing pemain untuk menjalankan puasa ramadan atau tidak.
Untuk itu, Federasi sepak bola Mesir punya cara untuk menghormati keyakinan para pemain sekaligus menjaga mereka agar tetap dalam kondisi terbaik dan siap tempur di Rusia.
"Federasi sepak bola Mesir telah memanggil spesialis untuk membantu saya dan para pemain selama puasa Ramadan," ujar Hector Cuper.
"Kami akan mengatur dan memantau makanan dan tidur mereka dan berharap ini tak aakn berimbas buruk," tambahnya.
(Baca juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
Cuper mengaku hal ini merupakan cara terbaik untuk menghomati keyakinan para pemain sekaligus menjaga kebugaran para pemainnya.
"Ini mungkin masalah bagi pelatih karena mereka berhenti makan dari fajar hingga senja, tak mudah saat menjalani latihan, namun itu yang harus dilakukan oleh keyakinan mereka jadi saya tak bisa mencegah mereka menjalankan puasa ramadan," ujarnya.
"Kami bekerja seperti ini dan mencari cara terbaik untuk mengatasi kelelahan saat berpuasa dan mencegah menyakiti para pemain," tambahnya.