Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih berpengalaman asal Malaysia, Irfan Bakti Abu Salim prihatin atas kebimbangan yang mungkin saat ini dirasakan oleh Ong Kim Swee.
Ong Kim Swee adalah pelatih timnas U-23 Malaysia yang akan bertarung pada Asian Games 2018.
Namun, skuat Harimau Muda bermasalah saat memulai persiapan karena terancam pemain yang dipanggil Kim Swee tak dilepas klubnya.
Keadaan pelik ini memantik komentar dari Irfan Bakti Abu Salim.
(Baca juga: Pria Kaya Kelahiran Uni Soviet Siap Jual Saham Arsenal, tetapi Tidak ke Pria asal Amerika Ini)
Pelatih senior asal Negeri Jiran ini menyarankan asosiasi sepak bola negara bagian atau klub yang enggan melepaskan pemain mereka mengubah pendirian.
Selain itu, pelatih klub Liga Super Malaysia, Terengganu FC ini mereka mendukung Kim Swee.
(Baca juga: Laga Perdana Chelsea di Bawah Maurizio Sarri Hanya Hasilkan Kemenangan Tipis)
Sebab, timnas U-23 Malaysia membawa citra dan bendera negara pada ajang multievent di Indonesia ini.
”Mereka perlu membebaskan pemain mewakili tim nasional,” kata Irfan Bakti.
(Baca juga: Thierry Henry Diklaim Setuju untuk Kembali Berkarier di Liga Inggris dengan Jabatan Manajer)
”Jadi, asosiasi negara bagian atau klub harus terbuka dan bekerja sama serta memikirkan kembali kebijakan mereka,” kata pelatih Persipura pada 2007 ini.
Piala Malaysia 2018 yang mulai Agustus mendatang jadi alasan klub tak melepas pemain mereka.
(Baca juga: Kalah Telak di Kandang, Warnai Debut Andres Iniesta di Liga Jepang)
Lantas, bagaimana dengan sikap Irfan Bakti soal bentrok jadwal Piala Malaysia dengan Asian Games 2018?
”Biar adil kepada semua, operator tim nasional tidak harus memanggil terlalu banyak pemain dalam satu klub,” tutr Irfan.
(Baca juga: Fernando Torres Kompak dengan Iniesta, Langsung Kalah di Kandang saat Lakoni Debut pada Liga Jepang)
”Sebagai contoh dari JDT (Johor Darul Takzim), ada tujuh atau delapan orang. Mereka tidak perlu diambil semua. Ambil tiga pemain dan setiap klub harus menyumbangkan pemainnya.”
Berdasarkan catatan hal ini, bukan kali pertama masalah serupa dihadapi Kim Swee.
(Baca juga: Derbi Papua di Markas Perseru Tanpa Pemenang, Persipura Gagal ke Papan Atas)
Saat Malaysia melakoni laga kualifikasi Piala Asia U-23 2018 di Bangkok tahun lalu, situasi sama pernah terjadi.
Kala itu, Safawi Rasid (JDT), Nor Azam Azih dan Matthew Davies (keduanya Pahang), Syamer Kutty Abba dan S Kumaahran (keduanya Penang), mereka ditahan klubnya.
(Baca juga: Kata-kata Yanto Basna Setelah Sukses Bungkam Klub Thailand yang Dibela Ryuji Utomo dengan Skor Telak)
Kim Swee tak bisa memaksimalkan para pemain itu karena kebijakan klub mereka.