Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Timnas U-16 Thailand, Thongchai Rungreangleas, mengakui timnya memang merasa tertekan atas dukungan suporter tuan rumah dalam ajang final Piala AFF 2018 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Sabtu (11/8/18).
Dalam laga tersebut, Thailand harus menyerah lewat adu penalti dengan skor akhir 3-4, setelah bermain imbang 1-1 dalam waktu normal.
(Baca Juga: Hidung Berdarah Tak Halangi Pelari Ini Jadi Juara Maraton Eropa)
"Pertandingan sangat bagus dan ketat, namun kami harus akui keunggulan Indonesia kali ini," ujar Rungreangleas kepada wartawan, termasuk BolaSport.com.
"Penuhnya stadion dan dukungan suporter kepada Indonesia sempat membuat tim kami tertekan. Namun, kami juga merasa salut dengan penonton dan suporter yang sangat meriah,” katanya seusai pertandingan.
Rungreangleas menyebut timnya tertekan di babak pertama.
Baru di babak kedua, Thailand mampu bangkit setelah ia menyusun strategi baru dan melakukan pergantian pemain.
“Babak pertama kami bermain tidak efektif dan selalu ditekan Indonesia. Namun di babak kedua, kami membaca permainan mereka, dan bisa bangkit dengan memasukkan beberapa pemain baru,” tuturnya.
(Baca Juga: Hasil Pekan I Liga Prancis - Debut Buffon dan Gol Pertama Anak Presiden Liberia)
Sang pelatih menyebut akan menjadikan kekalahan ini sebagai pelajaran berharga sebelum timnya turun di ajang Piala AFC di Malaysia pada September.
Rungreangleas menyebut bahwa lolos ke Piala Dunia U-17 di Peru adalah target utama mereka.
“Setelah dari sini, kami akan mendapatkan pelajaran dan evaluasi, untuk selanjutnya kami harus bangkit dan lebih kuat di Malaysia, demi mendapatkan tiket lolos ke Piala Dunia di Peru,” tuturnya.
Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada